38°C
24 April 2024
Resensi

Cinta Itu memberi bukan merusak

  • Juni 11, 2012
  • 3 min read
  • 23 Views

Oleh Tri SusantoCocktail

Judul : Semagkuk Cocktail Cinta
Penulis : Rahayu Aningtyas
Penarbit : PT Era Adicitra Intermedia
Tebal : 158 halaman
Ukuran : 21 cm
Thn. Terbit : 2010

Di tengah kehidupan yang fana ini banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul dimasyarakat, mulai dari permasalahan politik, sosial dan budaya. Bahkan permasalahan cinta pun turut serta mewarnai kehidupan manusia. Tetapi manusia tetaplah manusia. Mereka membutuhkan interaksi dengan sesamanya untuk saling memenuhi kebutuhan. Timbulnya berbagai macam masalah tak lepas dari cara mereka memaknai relasi antar manusia.
Rasulullah saw. sebagai utusan Allah telah menyampaikan konsep cinta sebagai jawaban atas permasalahan relasi manusia. Melalui Al-Quran dan Hadist serta keteladanan beliau, konsep cinta dibumikan manjadi suatu kebutuhan manusia dan sangat menjadi mungkin untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Bersyukur sekali ditengah carut marut kehidupan di masyarakat seperti sekarang ini, Allah swt. melahirkan generasi Rabbani, generasi yang masih setia mengikuti risalah-Nya. Mereka tersebar diberbagai ormas dan garakan islam, satu diantaranya adalah Gerakan Tarbiyah. Generasi muda yang seolah identik dengan sikap hedonis dan kurang memiliki tanggung jawab pribadi maupun sosial, melalui gerakan ini dibina untuk menjadi agen perbaikan masyarakat. Allah swt. mengajarkan konsep cinta kepada manusia sebagai sesuatu yang sangat mulia, yaitu cinta yang berasal dari-Nya, milik-Nya dan juga pemberian-Nya. Namun banyak sekali orang yang salah menafsirkan konsep cinta itu sendiri.
“Tih, apa benar kamu belum pernah pacaran seperti katamu tadi sore waktu kita ngobrol?”
Mendapat pertanyaan seperti itu, penulis dengan santai menjawab, “Benar, aku nggak bohong. Kalau teman laki-laki banyak, tapi pacar belum punya”.
Gadis cantik itu bertanya lagi, “Apa kamu belum pernah mendapat surat cinta dari teman laki-lakimu? Atau didekati secara khusus, datang kerumahmu seorang diri?”
“Surat cinta itu seperti apa? Aku belum pernah lihat dan membaca. Seingatku dulu sewaktu SMA, belum pernah ada satupun yang main kerumahku sendirian, biasanya kalau ada teman putra main, selalu bareng-bareng. Mungkin mereka tahu bapakku galak, bisa juga takut sama kakak-kakakku. Emang kenapa? Penulis jadi risi diinterogasi macam ini.
“Kamu beruntung sekali. Tidak seperti aku, terlanjur menerima cinta Aa’, sekarang mau pisah rasanya sulit. Padahal setelah banyak mengikuti mentoring, aku jadi tahu bahwa pacaran itu tidak dibenarkan. Susah banget ngomong ke Aa’. Apalagi dia pernah menciumku” kata tetangga kamar itu.
Orang bisa terpedaya dengan perasaan cinta yang membabi buta kepada sesama manusia sehingga hidupnya mengalami kerugian, seperti kisah cinta dari teman penulis pada cuplikan cerita diatas. Jika sudah bersama sangat sulit untuk berpisah. Didalam buku ini, penulis mencoba menjelaskan tentang konsep cinta yang sebenarnya. Cinta tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja. Sebenarnya makna cinta lebih melekat dengan banyak kebaikan. Seperti dalam tulisannya, cinta itu membangun, bukan merusak.
Buku ini juga banyak menghadirkan kisah-kisah teladan tentang cinta yang dapat menggugah jiwa pembaca dan menjadi gambaran nyata betapa cinta sangat luar biasa membentuk karakter manusia menjadi pribadi yang mulia. Seperti cinta Rasulullah kepada umat dan juga isterinya, Aisyah. Disini penulis juga menguraikan bagaimana cara mengekspresikan cinta, harmoni status dan peran dalam relasi cinta, cara mengatasi konflik peran dan sebagainya.
Teruntuk para pembaca yang sudah siap untuk berumah tangga dan bahkan yang sudah berumah tangga, buku ini sangat cocok dijadikan teladan unuk menjalani kehidupan rumah tangga. Karena dalam buku ini penulis menguraikan bagaimana munjadi seorang suami dan menjadi istri yang baik. Tidak hanya itu saja, disini pembaca juga bisa mengetahui bagaimana menjalankan statusnya sebagai seorang anak terhadap orang tua.
Namun demikian, ada sedikit kekurangan dalam buku ini, yaitu penulisan bagaimana cara Allah mencintai hamba-Nya yang diletakkan pada bab akhir. Hal ini terkesan kurang pas. Tapi, jika dilihat dari keseluruhan, buku ini sangat menarik untuk dibaca. Akhirnya, selamat membaca dan semoga buku ini bisa menjadi sesautu yang bermanfaat.

Bagikan ini:
Baca Juga:  Memahami Hakekat Cinta Yang Sesungguhnya
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *