38°C
25 April 2024
Artikel

Dampak Buruk Mengkhayal dalam Kesehatan

  • Mei 2, 2019
  • 3 min read
  • 352 Views
Dampak Buruk Mengkhayal dalam Kesehatan

Mengkhayal adalah kegiatan yang memikirkan, memimpikan, membayangkan, mengharapkan, ingin memiliki, dan ingin menjadi sesuatu yang belum tentu terjadi di dunia nyata. Mengkhayal biasanya sering dilakukan disaat sedang merenung, sendiri, dan menjelang tidur.

Namun, tak banyak orang tahu, jika sering mengkhayal dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan? Menurut Scott Barry Kaufman, profesor psikologi dari New York University juga menyatakan bahwa kecerdasan juga meliputi faktor mimpi dan keinginan terdalam seseorang.

Mimpi-mimpi dan tujuan jangka panjang juga mempengaruhi fungsi kognitif otak. Dimana saat melamun tanpa disadari berhubungan dengan intuisi, lalu memicu akan kenangan dan mengingat informasi yang disimpan.

Tetapi nahas, tidak semua orang yang suka melamun berusaha untuk mencapai impian dan cita-cita yang sering di khayalkan. Mereka hanya selalu berangan-angan, kemudian melamun berpikir tanpa berusaha untuk melakukan aksi dan berusaha mewujudkan cita-cita.

Dibalik itu, terdapat dampak buruk bagi kesehatan karena banyak mengkhayal, seperti sering merasa frustrasi, bahkan stres akibat khayalan tidak terwujud karena hanya sikap menunggu yang dilakukan.

Berikut ini adalah dampak buruknya mengkhayal bagi kesehatan:
1. Lesu dan Tidak Bergairah
Seseorang yang sering berkhayal tidak mengenal tempat dan waktu, misalkan ketika dalam perjalanan, ketika sedang berdiam diri, dan bahkan sedang beribadah. Maka akan terlihat lesu, lemas tidak bersemangat, dan apabila disapa akan merasa kaget lalu terkejut. Karena tentu saja hal seperti itu tidak akan fokus tentunya dalam keadaan melamun.

2. Sering Mengalami Gangguan Pada Kepala.
Karena terlalu banyak melamun dan berpikir keras, menimbulkan gangguan pada saraf dan urat kepala tersebut akan menegang. Akibatnya akan mengalami pusing dan sakit kepala. Bahayanya hal ini dilakukan dan dialami oleh setiap orang yang menghabiskan waktunya hanya untuk berkhayal.

Baca Juga:  Mengusir Kebosanan #dirumahaja, Salah Satunya dengan Menonton Film

3. Menimbulkan Geger Otak.
Pikiran yang dimiliki oleh orang yang sering berhayal cenderung sudah tidak rasional, bebas menjadi apapun yang diinginkan, dan tentu saja itu adalah dunia khayalan miliknya apapun bisa terjadi. Apabila hal ini terjadi terus menerus secara continue dalam jangka yang lama akan mengalami gangguan pada otaknya, hal ini juga yang di alami seorang gamer, atau pemain game online. Gamer akan membayangkan bahwa tokoh atau karakter yang dimainkan adalah dirinya, tidak heran kenapa setiap gamer mengalami kekalahan dalam permainan dia akan merasa frustrasi dan pusing.

4. Menimbulkan Gangguan Jiwa.
Mengkhayal tidak akan menghasilkan pengaruh positif bagi seseorang, bahkan sebaliknya dapat mengakibatkan dampak buruk bagi seseorang. Berbeda dengan impian, untuk membedakan antara impian dan khayalan adalah dampaknya maupun pengaruhnya. Khyalan adalah hal yang tidak nyata, karena apabila bersifat rasional bukan berarti khayalan.

Selain dari sudut pandang medis, nabi Muhammad Saw bersabda bahwa: “Aku khawatir pada dua hal yang akan menimpa kalian kelak; (1) panjang angan-angan, dan (2) mengikuti hawa nafsu,” Sesungguhnya angan yang panjang bisa melupakan akhirat, dan mengikuti hawa nafsu dapat menghalangi datangnya kebenaran.

Demikian lah dampak buruk banyak mengkhayal bagi kesehatan, tidak adanya larangan untuk mengkhayal. Mungkin sesekali dilakukan selama untuk memacu semangat, dengan catatan tetap menjaga diri supaya tidak terlena terbawa alur, hingga lupa diri. Lebih-lebih lagi apabila tidak terlalu banyak mengkhayal yang irasional karena memang mempunyai pengaruh negatif, terutama bagi kesehatan. Semoga bermanfaat.

http://nuurislami.blogspot.com/2010/10/menghayal-dan-berangan-angan.html
http://syukurkesehatan.blogspot.com/2016/01/dampak-buruk-banyak-mengkhayal-bagi.html?m=1
https://m.brilio.net/creator/sering-mengkhayal-awas-jangan-jangan-kamu-terkena-gangguan-md-031848.html

(Reporter/Zuki)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *