38°C
25 April 2024
Aktual Kampus Kota Metro

Fasilitas Masjid Kampus Kurang Memadai, Ketua UPI Sarankan Segera Lapor

  • April 3, 2018
  • 3 min read
  • 49 Views
Fasilitas Masjid Kampus Kurang Memadai, Ketua UPI Sarankan Segera Lapor

Keberadaan Masjid di kampus bertaraf keIslam seperti halnya IAIN Metro sudah menjadi hal  yang wajib. Mengingat seluruh warga kampus beragama Islam sehingga kebaradaan masjid menjadi salah satu kebutuhan utama. Kurangnya perhatian membuat masjid Adzkiya banyak dikeluhkan mahasiswa  perihal fasilitas yang kurang memadai dari Masjid Adzkiya IAIN Metro, Kamis (29/3). Banyak mahasiswa mengeluhkan perihal fasilitas yang rusak dan tidak berfungsi diantarnya lampu, kran tempat wudhu, peralatan kamar mandi dan pintu kamar mandi tanpa kunci.

Evi Sinta Dewi, mahasiswa Jurusan Biologi semester  II mengatakan, banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dengan Masjid Adzkiya, seperti kebersihan masjid, sajadah yang sudah kotor dan bau. “Kebersihan masjid dan sajadah yang sudah kotor sampai sering debunya nempel di wajah serta baunya seperti tidak dicuci bertahun-tahun,”ujarnya. Keluhan lain disampaikan oleh Fadilatul Laily Kurniasih, mahasiswi KPI semester IV. Laily mengatakan pengurus Masjid harus lebih tegas. “Menurut saya yang mengelola masjid harus lebih tegas lagi. Insiden seperti kran bocor sudah sering terjadi sejak lama, sangat tidak nyaman untuk pengunjungnya. Terlebih airnya kan jadi kebuang-buang, jadi mubazir” ujar Laily.

Menanggapi keluhan  mahasiswa, Nuryanto, Kepala Unit Pengembangan ke-Islaman (UPI) mengatakan, sebenarnya kamar mandi sudah memiliki penerangan, namun  sering  kali terjadi pemindahan lampu dari satu tempat ke tempat lain dan tidak dikembalikan pada tempatnya. “Kalau ada lampu mati atau rusak bisa dilaporkan, kalau lampu itu ya ada. Pernah lampu itu ada yang memindahkan tapi nggak dipulangin lagi. Sebenarnya ada tindak lanjut apabila kran rusak dibelikan, jika lampu mati atau rusak diganti. Jadi lebih baik lampunya diganti lampu neon biar aman tidak ada yang mindahin,”ujarnya.

Baca Juga:  46 Mahasiswa FUAD Ikuti Yudisium Periode 1, Rektor: Jadilah Alumni yang Berdedikasi Tinggi

Kemudian kurangnya jumlah mukena dan lemari, serta mukena yang kotor dan berbau tak sedap menambah daftar keluhan mahasiswa. Kebiasan mahasiswi setelah memakai mukena dan tidak dikembalikan pada tempatnya. “Herannya, ketika mau salat, mukena kadang tinggal bawahannya kadang atasannya saja. Pasangannya itu kemana? Bahkan ketika hendak salat, mukenanya kadang bau seperti sudah lama tidak dicuci.,” tambahnya.

Terkait dengan kebersihan mukena dan sajadah, tidak ada jadwal khusus untuk pencucian mukena dan sajadah “Kalo di jadwal berapa harinya itu nggak ada, tapi kalo di laundry sering, sekitar setengah bulan sekali dan untuk sajadah itu memang tidak di cuci hanya saja disedot dengan mesin  penyedot debu dan kebetulan kita punya mesinnya,” ujar Nuryanto.

Selain itu kerapian mukena juga menjadi salah satu masalah karena belum adanya lemari gantung. untuk mukena dan lemarinya sedang dalam proses pengajuan dari pihak UPI. “Kalau habis memakai mukena di tata kembali, mahasiswa harusnya lebih rapi. Masalah lemari gantung sudah direncanakan tapi dananya belum ada,” ucap Nuryanto.

Evi berpesan, mahasiswa dapat menjaga  kebersihan tempat masjid, jangan membuang sampah sembarangan, agama Islam mengajarkan tentang kebersihan, karena kebersihan sebagian dari iman. “Akhlak kita adalah kebiasaan yang harus diturunkan untuk generasi-generasi yang lain dan mengajarkan adik-adik tingkat kita,” ujarnya.

Evi berharap, mukena memiliki tempat gantung, ketika mukena dipakai pasti ada yang basah. Jika mukena di gantung akan lebih rapi, dan tidak berjamur . Selain itu,  masjid membutuhkan petugas untuk menjaga kebersihan lingkungan masjid maupun kamar mandi dan tempat wudunya,” tegas Evi.

Nuryanto menjelaskan, pihak UPI sudah menegaskan tidak boleh ada yang berjualan di masjid karena itu mengganggu dan salah satunya di dalam hadits mengatakan bahwa bagi orang yang berjualan di masjid tidak akan berkah. “Kalau memang ada lagi nanti biar diatasi biar nggak ada yang jualan di Masjid. Padahal sebelumnya sudah diberitahu bahwa tidak boleh berjualan di Masjid,” tegasnya.

Baca Juga:  Nongki Ajak Kawula Muda Cintai Alquran

Nuryanto berpesan kepada Mahasiswa, “Harus saling merasakan bahwa masjid itu miliknya, lampu-lampu di rawat, kalau menggunakan kran juga jangan boros-boros dan kalau ada keluhan segera lapor ke UPI.,” ujar Nuryanto.(Reporter/Ely /Siti)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *