38°C
9 April 2024
Artikel Karya Tips

Hari ASI Internasional, Peran Ayah Sebagai Pendukung Pemberian ASI Eksklusif

  • Agustus 1, 2021
  • 3 min read
  • 29 Views
Hari ASI Internasional, Peran Ayah Sebagai Pendukung Pemberian ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) sangat penting untuk meningkatkan ketahanan tubuh pada bayi. ASI mengandung zat antibodi yang dapat melindungi dari kemungkinan terserangnya penyakit yang bisa mengancam kesehatan bayi. Dengan begitu, semua bayi berhak mendapatkan ASI ekslusif.

 

Berdasarkan anjuran World Health Organization (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP) bayi berhak diberikan ASI ekslusif sejak mereka dilahirkan hingga menginjak usia 4–6 bulan tanpa diberikan makanan pendamping. Selepas itu, bayi dapat diberikan asupan makanan lainnya, tetapi tetap diberikan asi hingga berumur 24 bulan.

 

Untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak-anak atau kebutuhan air susu ibu, perlunya mengoptimalkan kesehatan gizi serta kesehatan ibu dan anak. Hal ini yang melatarbelakangi terbentuknya Pekan ASI Internasional setiap tanggal 1–7 Agustus, melalui World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) yang digelar di markas United Nations Children’s Fund (UNICEF), di New York, Amerika Serikat, pada 1991.

 

Sesuai dengan tema Hari ASI Sedunia tahun 2021 yaitu “Perlindungan menyusui: tanggung jawab bersama”. Maka pemberian ASI bukan hanya tanggung jawab oleh seorang ibu saja. Pada fase menyusui peran seorang ayah juga sangat penting dalam mendukung pemberian ASI yang dilakukan oleh para ibu.

 

Di Indonesia sendiri, terdapat gerakan Ayah ASI yang dipelopori oleh komedian, Ernest Prakasa. Menurutnya peran seorang ayah dapat memberikan dukungan ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

 

Lalu, dukungan apa saja yang dapat diberikan oleh seorang ayah kepada ibu saat memberikan ASI kepada bayi?

 

1. Kuatkan keyakinan ibu. Banyak ibu yang merasa takut menyusui karena berbagai faktor. Di sini ayah dapat memberikan dukungan penuh serta pujian untuk menguatkan.

Baca Juga:  Sering Terlihat Lebih Tua? Hentikan Kebiasaan Buruk Ini

 

2. Menjadi teman berbicara. Perubahan emosional seorang ibu yang baru melahirkan sangat perlu diperhatikan. Maka dari itu, bicarakan tentang perasaan masing-masing perihal bagaimana cara membesarkan bayi sesuai dengan yang disepakati.

 

3. Terlibat langsung dalam mengasuh bayi. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa bayi yang diasuh oleh ayahnya memiliki mental yang kuat dibanding yang tidak.

 

4. Membantu mengurangi pekerjaan rumah tangga. Hal ini dapat membantu ibu untuk memberi makan bayi selama dan sesering yang bayi butuhkan.

 

5. Perhatikan kondisi ibu. Setelah melahirkan, terkadang waktu ibu banyak tersita oleh bayi. Tak ayal kerap melupakan kondisi kesehatannya sendiri. Maka ayah dapat memperhatikan pola makan dan minum secara teratur dan terpenuhi nutrisinya.

 

Bertepatan dengan Hari ASI Internasional, mari kita menciptakan lingkungan yang mendukung. Kesadaran dan dukungan yang tepat diharapkan dapat menyukseskan pemberian ASI, dan mensukseskan pembangunan kualitas anak Indonesia. Selamat Hari ASI Internasional!

 

(Penulis/Rizki)

 

Sumber:

https://tirto.id/sejarah-pekan-asi-sedunia-yang-diperingati-setiap-1-7-agustus-efqB

https://www.liputan6.com/citizen6/read/4620910/1-agustus-hari-asi-sedunia-perlindungan-menyusui-adalah-tanggung-jawab-bersama

https://tirto.id/peran-ayah-asi-sebagai-pendukung-utama-ibu-menyusui-eggD

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *