38°C
25 April 2024
Argumen Opini

Membangun Potensi Melalui Pendidikan

  • September 30, 2017
  • 4 min read
  • 89 Views
Membangun Potensi Melalui Pendidikan

Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk dan mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai agent of change. Diharapkan melalui dunia pendidikan akan tercipta masyarakat yang mumpuni, khususnya generasi-generasi muda  yang berkualitas dan mampu memberikan perubahan yang signifikan bagi kemajuan negara.

Tidak sedikit negara yang menjadikan tingkat pendidikan warganya sebagai tolak ukur kemajuan negaranya. Sering juga diartikan bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat suatu negara, maka akan memberikan dampak positif pada tingkat kesejahteraan negara tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan bagi setiap negara, tidak terkecuali Indonesia yang giat untuk membenahi dunia pendidikannya. Sebab, diharapkan semakin baik kualitas pendidikan yang diterapkan maka akan semakin banyak terbentuk SDM yang mumpuni.

Namun, sayangnya ekspektasi yang dieluhkan dari dunia pendidikan tidaklah sama dengan realita yang terjadi saat ini. Jika melihat realita dunia pendidikan di Indonesia saat ini, masih sangat jauh dari kata “berhasil” dalam mencetak SDM yang mumpuni dibidangnya. Terkhusus di sini adalah pendidikan formal yang sering menjadi sorotan masyarakat dikarenakan banyaknya problematika di dalamnya. Salah satunya adalah masih banyaknya lulusan yang kurang berkompeten dalam bersaing di dalam dunia kerja.

Minimnya SDM yang mampu menonjolkan eksistensinya sebagai intelektual akademik ataupun sebagai intelektual profesi setelah keluar dari jenjang pendidikan formal. Hal tersebut tentu menyebabkan kesulitan yang dihadapi para lulusan dalam mencari pekerjaan. Maka tidak heran jika banyak lulusan, khususnya sarjana yang menyumbang angka pengangguran cukup banyak bagi negara. Lemahnya SDM saat ini diindikasikan terjadi karena proses pembelajaran yang kurang inovatif dan masih kurangnya minat belajar siswa/mahasiswa dalam mengembangkan keilmuannya.

Baca Juga:  Pentingnya Keterampilan Berbahasa Bagi Mahasiswa

Data Badan Pusat Statistika (BPS) menyatakan, bahwa jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi mencapai 11,19%, atau setara 787.000 dari total 7,03 juta orang yang tidak memiliki pekerjaan. Data tersebut jelas, bahwasannya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang belum mampu bersaing di dunia kerja. Sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian  antara permintaan pasar tenaga kerja dengan kompetensi lulusan. Perlu dijadikan sorotan tajam bagi pemerintah dan masyarakat, dimana pendidikan tidak hanya berbicara soal legalitas kelulusan (ijazah), namun terpenting adalah proses pembentukan potensi dan kemampuan diri. Baik dari segi intelektual, hard skillmaupunsoft skill yang nantinya akan menjadi bekal setelah menyelesaikan pendidikan.

Pemerintah sebenarnya telah berupaya dalam membenahi dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari produk undang-uandang yang dibuat oleh pemerintah mengenai pendidikan yaitu UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu juga, pemerintah telah mencanangkan program wajib pendidikan dasar selama 9 tahun bagi masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah ini menjadi bentuk sumbangsih kerja positif pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan. Tetapi, sayangnya masih belum sempurnanya pelaksanaan pendidikan seperti yang tercanangkan di dalam Undang-Undang mengkibatkan belum efektifnya output dari dunia pendidikan di Indonesia. Problem ini kemudian harus menjadi PR bersama, tidak hanya pemerintah, namun masyarakat, khususnya mereka yang terlibat langsung di dalam dunia pendidikan untuk ikut andil dalam menanganinya. Supaya cita-cita bangsa Indonesia untuk mencerdaskan seluruh masyarakatnya dapat tercapai.

Sesungghnya pendidikan tidak hanya dapat ditempuh melalui pendidikan formal saja. Selain pendidikan formal, masih ada pendidikan non-formal dan informal. Tidak sedikit juga pendidikan non-formal dan informal mampu menciptakan SDM yang mumpuni dan sukses dalam bidangnya masing-masing. Meskipun dengan banyaknya keterbatasan, baik fasilitas maupun pendanaan. Tentunya ini dapat menjadi gambaran dan menjadi perhatian bahwa pendidikan non-formal dan informal sebenarnya juga mampu memberikan sumbangsih positif bagi dunia pendidikan dan perlu adanya support untuk eksistensinya.

Baca Juga:  Problematika Pendidikan di Tengah Covid-19

Pendidikan pun tidak hanya terbatas pada ruang sekolah atau universitas. Namun masih banyak ruang yang dapat dijadikan sebagai saranan pendidikan dalam membentuk agent of change yang berkualitas. Salah satunya melalui komunitas, baik komunitas diskusi dan lain sebagainya. Akan lebih baik jika semua ruang pendidikan yang ada mampu dimaksimalkan, baik pendidikan formal, non-formal dan informal. Sehingga tidak hanya terfokus pada pembangunan dunia pendidikan formal saja.

Realita pendidikan saat ini banyak memberikan pembelajaran bagi pemerintah, masyarakat dan khususnya generasi-generasi muda yang terlibat di dalam dunia pendidikan. Terkhusus bagi yang sedang melanjutkan pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi saat ini, dimana mereka menjadi harapan bangsa dalam menyongsong masa depan yang gemilang. Perlu diingat bahwasannya pendidikan dapat ditempuh dimana saja. Tidak selalu mengharuskan untuk menempuh pendidikan di sekolah yang bertaraf internasional atau Perguruan Tinggi yang berlebel terbaik. Tapi, yang menjadi point penting adalah bagaimana menemukan cara terbaik untuk mengembangkan potensi, kemampuan diri dan proses belajar yang baik. Sebab tidak hanya sekedar title yang harus didapatkan setelah tamat pendidikan, namun juga ilmu yang memberikan kecerdasan dan berkompeten dalam bidangnya.

Penulis: Mustika Edi Santosa (Ketua Umum KSEI Filantropi)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *