Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) bagian Komisi I Hukum dan Perundang-undangan berkolaborasi dengan Menteri Hukum dan HAM Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema-I) telah melayangkan surat tuntutan kepada Lembaga IAIN Metro. Poin dari tuntutan ini secara global merupakan perihal Dispensasi UKT, Kuota Internet, dan Evaluasi Sistem Perkuliahan. Pada 18 Mei surat diajukan.
Baca dan unduh surat tuntutannya: Surat Tuntutan untuk IAIN METRO
Tuntutan yang murni dari mahasiswa IAIN Metro ini diwakilkan oleh Sema-I, Dema-I, UKM UKK, Sema Dema fakultas, dan seluruh HMJ yang menandatangi surat tersebut. Sebelumnya, semua Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) telah melakukan rapat gelar pendapat via daring pada 12 Mei lalu.
Sebenarnya pengajuan surat sudah dilakukan saat sudah rampung pada 13 Mei, “Tetapi terdapat revisi pada rapat gelar pendapat dan selesai pada Jumat 15 Mei,” ujar Ketua Dema-I, M. Munif Jazuli ketika diwawancarai Kronika (19/05).
“Terpaksa pengajuan dilakukan pada Senin (18/05), sebab pada Sabtu dan Minggu merupakan hari libur. Kemudian, hingga pada hari ini pun belum ada tanggapan dari pihak kampus,” tambahnya.
Munif menjelaskan, bila tidak ada tanggapan nantinya, “Maka akan kita musyawarahkan kembali kepada seluruh Ormawa. Karena Ormawa memiliki prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat,” katanya.
Harapannya, pimpinan IAIN Metro harus melakukan dialog terbuka kepada perwakilan mahasiswa, tuntutan tersebut harus segera di realisasikan oleh pimpinan, serta menuntut pimpinan IAIN Metro bijak dan pro Mahasiswa.
Arif Prasetyo, Ketua HMJ PGMI juga sependapat. Karena kondisi pademi saat ini, melalui jalur pengajuan surat dirasa efektif untuk menyampaikan aspirasi.
“Ya hanya bisa melakukan pengajuan surat tanpa melakukan aksi. Tindakan untuk mengajukan surat kepada lembaga sangat efektif, bisa menyuarakan aspirasi dari para mahasiswa,” ujarnya pada Selasa (19/05).
Arif berharap, ada tanggapan dari lembaga dan ada realisasi dari sekian banyak tuntutan. Bila tidak ada tanggapan, akan sangat kecewa dengan keadaan saat ini, lembaga tidak mau memberikan solusi bagi mahasiswa.
Senada dengan Arif, Dewi Trilia, ketua UKK Menwa, sepakat dengan surat tuntutan tersebut. Karena surat tersebut mewakili keluhan mahasiswa. Mengingat ada beberapa poin dalam surat yang diantaranya Dispensasi UKT dan paket kuota internet.
“Beberapa poin tersebut harus kita kawal sampai pimpinan mengambil kebijakan, kemudian memutuskan poin-poin tersebut sehingga bisa terealisasi. Pastinya jika surat tuntutan tersebut terealisasi akan membantu para mahasiswa,” jelasnya pada Kronika via daring, Selasa (19/05).
(Reporter/Atika/Syarif)
1 Comment
Sepi amat min