38°C
28 March 2024
Artikel IAIN

PMK Kembali Mewabah di Indonesia, Ketahui Gejala dan Penularannya 

  • Juni 11, 2022
  • 2 min read
PMK Kembali Mewabah di Indonesia, Ketahui Gejala dan Penularannya 

Idul Adha semakin dekat, umat muslim kembali bersiap melaksanakan ibadah qurban. Namun, akhir-akhir ini hewan seperti sapi dan kambing di Indonesia mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Setelah Indonesia dinyatakan bebas terhadap wabah ini pada tahun 1986, sekarang penularannya kembali dengan cepat.

 

PMK atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit yang menyerang hewan ternak khususnya hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta dan juga hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah.

 

Penyakit ini ditemukan di Indonesia pertama kali pada tahun 1887 melalui impor sapi dari Belanda. Namun, pada tahun 1986 Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit mulut dan kuku ini. PMK kemudian masuk ke Indonesia lagi diduga melalui impor daging ataupun susu ilegal dari negara tertular. Risiko penularan penyakit ini juga bisa terjadi melalui pemberian makan dari sisa pesawat atau kapal laut.

 

Penyakit ini disebabkan oleh virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae. Hewan ternak yang terserang penyakit ini umumnya menunjukan gejala seperti demam tinggi hingga 41 derajat celcius, tidak nafsu makan, produksi susu berkurang, berat badang turun drastis, dan terdapat luka dibagian kaki hingga menyebabkan lepasnya kuku.

 

Hewan ternak dewasa yang terinfeksi PMK, tingkat kematiannya hanya 1—3 persen. Namun, jika menyerang hewan ternak muda tingkat kematiannya cukup tinggi yaitu 50—60%. Hal ini disebabkan hewan ternak berumur dewasa masih bisa bertahan dengan asupan makanan yang sedikit. Namun, jika terjadi pada hewan berumur muda akan lemas dan mati jika tidak memiliki asupan makanan yang cukup saat sakit.

Baca Juga:  IAIN Metro Ikuti 23 Cabang Perlombaan PIONIR

 

Penularan penyakit ini sangat cepat, bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Cara penularan langsung melalui droplet, cairan hidung, dan serpihan kulit pada hewan yang terinfeksi virus. Penularan tidak langsung melalui vektor hidup, yaitu manusia dan hewan, selain itu bisa melalui mobil pengangkut ternak, peralatan, alas kandang, dan lainnya.

 

 

(Penulis/Reza)

 

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-61413706

 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/14/193000123/mengenal-wabah-pmk-dan-pengaruhnya-pada-manusia

 

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220512150028-255-795982/sejarah-penyakit-mulut-dan-kuku-yang-kini-mewabah-di-indonesia

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *