38°C
22 April 2024
Opini

SURUTNYA SEMANGAT ORGANISASI MAHASISWA

  • April 19, 2018
  • 3 min read
  • 49 Views
SURUTNYA SEMANGAT ORGANISASI MAHASISWA

Sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat jika mendengar istilah mahasiswa. Ya mahasiswa merupakan pelajar yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi. Yang membedakan antara mahasiswa dan siswa adalah dari cara pola pikirnya. Sangat sering seorang mahasiswa mendeklarasikan bahwa seorang mahasiswa adalah “agen of change”. Namun melihat fakta yang terjadi dilapangan sangat berbanding terbalik dengan konsep yang di deklarasikan sebagian mahasiswa. Mahasiswa saat ini lebih mementing kan bagaimana mendapatkan ipk yang besar . Hal ini bukanlah hal yang salah mengingat itu merupakan kewajiban seorang mahasiswa menuntut ilmu. Tapi disisi lain para mahasiswa melupakan faktor lain yang sangat berpengaruh apabila telah terjun di masyarakat, yaitu organisasi. Konsep mahasiswa sebagai agent of change tidak lah dapat terwujud apabila seorang mahasiswa hanya bisa menutup diri. Kalimat yang lebih dikenal dikalangan mahasiswa adalah mahasiswa kupu kupu yaitu, kuliah pulang kuliah pulang. Seorang mahasiswa seharusnya aktif dalam lingkungan kampus. Tidaklah harus mengikuti banyak oraganisasi. Cukup fokuskan pada satu oraganisasi yang benar benar sejalan dengan pemikiran pribadi masing masing. Mahasiswa, dengan mengikuti kegiatan kegiatan dikampus secara tidak langsung jiwa kepemimpinan akan tumbuh secara otomatis dan hal ini akan sangat membantu ketika para mahasiswa turun di masyarakat.

Saat ini, organisasi- organisasi di kampus atau lebih dikenal Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sedang minim kader kader berkualitas. Hal ini dapat terlihat dari semangat para mahasiswa yang baru bergabung dalam suatu UKM. Ada yang hanya mengikuti diklat awal setelah itu hilang ntah kemana. Ada yang sudah mengikuti keseluruhan dari syarat bergabung suatu UKM tetapi setelah itu menghilang tanpa jejak. Sangat terlihat bahwa mahasiswa saat ini sangat minim rasa kesadaran betapa pentingnya berorganisasi.

Baca Juga:  HAMAS MINIATUR CIVIL SOSIETY ABAD 21*

Semangat, motivasi dan loyalitas merupakan modal awal untuk berorganisasi. Semangat berorganisasi haruslah ditumbuhkan oleh para mahasiswa mengingat begitu besar dampak positif berorganisasi. Dengan timbulnya semangat secara otomatis motivasi untuk selalu bergerak dan bergerak dalam hal positif akan tumbuh sejalan dengan semangat yang sudah tertanam. Setelah semangat dan motivasi sudah ada maka seiring berjalanya waktu loyalitas seorang kader akan tumbuh dengan sendirinya. Seorang kader akan merasa mencintai organisasinya. Bahkan dengan kecintaannya tersebutd dapat lahir sebuah pemikiran pemikiran visioner yang sangat berdampak positif. Namun yang perlu di garis bawahi adalah seorang kader harus sudah memiliki dasar pemikiranya. Hal ini untuk meminimalisir para kader agar tidak fanatik pada golonganya. Apabila para kader sudah jatuh pada taraf fanatik maka yang terjadi adalah para kader akan sangat mudah sekali menyalahkan kader dari organisasi lain. Dapat ditarik kesimpulanya bahwa semangat organisasi haruslah ditumbuhkan oleh para mahasiswa demi mewujudkan mahasiswa sebagai agen of change begitupula dasar berorganisasi pun harus sudah dipupuk agar terhindar dari fanatisme golongan.

Penulis : Nadiya Virginia A/PAI/VI

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *