Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset dan Inovasi (Renov) Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, melaksanakan Launching dan Seminar, mengusung tema Technology Transition and Inovation in a New Era “Kesiapan Generasi Muda dalam Menghadapi Masa Depan Indonesia Emas 2045”. Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro, Kamis (31-3-2022).
Turut hadir Wakil Rektor III sekaligus membuka acara, Mahrus As’ad, Pranata Humas Ahli Muda Subbagian Kemahasiswaan, Lucky Virman Assodiq, perwakilan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Lampung (Unila), Fajar Irawan dan Arif Rahman, serta 36 peserta.
Terselenggaranya acara ini bertujuan untuk memperkenalkan UKM baru yang bergerak di bidang riset dan inovasi. Selain itu, terdapat seminar dan pengumuman pemenang lomba yang sebelumnya diadakan oleh UKM Renov. Lomba tersebut di antaranya lomba video kreatif, poster, dan essay.
UKM baru ini diresmikan langsung oleh Mahrus As’ad selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan kerjasama. Dalam seminar ini juga menghadirkan dua Pemateri, Elsavivia Rusdi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Metro, dan Syani Ahmad, Influencer and awardee Nanchang Scholarship China.
Mahrus As’ad, dalam sambutannya, mengatakan, munculnya UKM Renov sebagai latihan diri dalam mempelajari karya ilmiah dan juga kepenulisan. Saat ini, sasaran kepenulisan berpihak pada mahasiswa. “Tidak hanya pengurus Renov yang berminat, tetapi seluruh mahasiswa IAIN harus bisa memanfaatkan peluang ini,” ungkapnya.
Elsavivia Rusdi, dalam materinya, menjelaskan mengenai perkembangan inovasi yang ada di masyarakat Kota Metro. “Sangat berperan penting inovasi yang ada di kota ini, karena perubahan baru akan meningkatkan kemampuan tujuan tertentu,” ujarnya.
Sementara itu, Syani Ahmad, menjelaskan mengenai motivasi bagi mahasiswa agar membangun semangat dalam perkuliahannya. “Semangat kuliah harus ditanamkan setiap mahasiswa dalam menuntut ilmu. Memang pasti akan terdapat sebuah fase dimana merasa jenuh dengan rutinitas, termasuk juga dengan dunia perkuliahan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, kenyamanan dalam belajar merupakan hal yang paling utama. “Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk belajar, baik di rumah maupun kampus,” pungkasnya.
Tanggapan Positif datang dari Erni Eka Setiawati, Akuntansi Syariah (AKS’21). Menurutnya, acara ini sangatlah bagus bagi seluruh mahasiswa, mengingat belum adanya anggaran untuk UKM ini akan tetapi bisa mengadakan acara sebagus dan sebesar ini.
Sama halnya dengan Muhammad Iqbal Farhan, Tadris Bahasa Inggris (TBI’19), mengatakan bahwa UKM baru ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar lebih dalam mengenai karya ilmiah. “Bisa memberi wadah atau tempat bagi mahasiswa untuk lebih paham tentang penulisan karya ilmiah dan bagaimana cara untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan,” ungkapnya.
(Reporter/Abizard /Reza)
