12 Pesantren Ramaikan Expo Kemandirian Pesantren di IAIN Metro
Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2024, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menggelar Expo Kemandirian Pesantren di Gedung Academic Center, Kampus II IAIN Metro. Rabu (30/10/2024).
Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 28 – 30 Oktober 2024 ini berhasil menyatukan 12 pesantren, termasuk 4 pesantren mitra (Ma’had). Expo ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wadah bagi para santri untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi mereka.
Berbagai produk unggulan, mulai dari makanan dan minuman khas hingga produk kerajinan tangan, dipamerkan di stand-stand yang menarik. Selain itu, lomba hadroh turut memeriahkan acara ini.
Mahrus As’ad, Wakil Rektor III, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat silaturahmi antara pesantren dan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN). “Dengan mengundang berbagai pondok pesantren, acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi kedua lembaga untuk berbagi ilmu dan pengalaman,” jelasnya saat diwawancarai Kronika pada 28/10.
Selanjutnya, aara ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung program kemandirian pesantren yang dicanangkan oleh Kementerian Agama. Dengan melibatkan pesantren-pesantren yang telah menerima bantuan dana, diharapkan dapat semakin memperkuat kemandirian mereka.”Sebab kalau tidak ada sarana-sarana seperti itu susah untuk menghubungkan antara PTKIN dengan pesantren itu,” terangnya.
Antusias datang dari Nurhayati Hukum Keuarga Islam (HKI’23), ia mengapresiasi kegiatan tersebut, dimana kegiatan ini dapat membuat para santri dan mahasiswa lebih berinovasi dan berkarya. “Menurut aku pesantren expo ini sangat bagus ya untuk santri-santri dan mahasiswa serta menambah inovasi mahasiswa dan santri agar lebih bisa berkarya lebih lanjut,”ungkapnya
Ia berharap agar inovasi-inovasi baru terus dikembangkan dan ditingkatkan. Tidak hanya terbatas pada produk makanan, tetapi juga berbagai produk lain yang memiliki potensi pasar yang lebih luas.
Berbeda halnya dengan Diajeng Dzakiya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI’22). Ia menyayangkan acara ini masih kurang persiapan dari pihak panitia dan acara kedepannya bisa dipersiapkan lebih matang lagi.
Kemudian, Ia berharap agar partisipasi pondok pesantren dapat lebih ditingkatkan pada acara tahun depan. Selain itu, ia menyoroti beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan acara kali ini, seperti keterlambatan pembagian konsumsi, kurangnya persiapan kursi, dan fasilitas yang kurang memadai untuk para dosen.
“Kedepannya panitia dapat melakukan persiapan yang lebih matang dan menyeluruh untuk acara mendatang, termasuk upaya untuk mendapatkan dukungan dana yang lebih besar dari pihak Ibu Rektor,” tuturnya.
Reporter ( Munir/Ratih)