Kronika

Puisi

Janji

  • Februari 20, 2017
  • 1 min read
  • 84 Views

 

Jiwa ku tidak sekuat batu karang

Diri ku hanya mampu berkata dalam bayang

Kadang ku harus membakar rindu yang berlalu lalang

Ah… sudah, ia yang tak halal selalu saja terbayang

Setan-setan bergemang disamping dan belakang

 

Hatiku terguncang hebat dengan kedatanganmu

Lihai bicaramu, elok rupamu, sempurna dalam pandanganku

Hah… ini hanyalah zina berkawal setan memberikan kesenangan semu

Lagi-lagi Robbku…

Mampu membarter hati tiap hamba yang tersesat dalam jalan-MU

 

Menjauhlah, lepaskan, beri batas antar kita

Sudahi pertemuan yang berlabel haram dan membuat-Nya murka

Berbentengkan nafsu berkedok belaka

Mencari teman sebanyak-banyaknya

Untuk menemaninya di neraka

 

Menjajaki hubungan dengan jalan pacaran

Sebagai ajang mengobral kesucian

Berlagu bijak dalam kebaikan

Nafsu memenuhi hati serta mempengaruhi fikiran

Malaikat sibuk mencatat amal perbuatan yang sedang dilakukan

 

Kembalikan semua pada-Nya

Sertakan harapan-harapan dengan melibatkan-Nya

Berbaliklah kepada-Nya

Bermunajatlah hanya kepada-Nya

Karena, baik untuk yang baik adalah janji-Nya(Amirotul Amjad/PAI/II)

Bagikan ini:
Baca Juga:  Puisi Tak Bernyawa
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *