Kronika

IAIN Kampus Mahasiswa

DPL Belum Dibagi, Wadek I FTIK Beri Alasan Adanya Penambahan Peserta dan DPL PLP-DR

  • Agustus 2, 2021
  • 3 min read
  • 120 Views
DPL Belum Dibagi, Wadek I FTIK Beri Alasan Adanya Penambahan Peserta dan DPL PLP-DR

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro hingga hari ini masih belum juga membagikan Dosen Pengawas Lapangan (DPL) beserta kelompok mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan Daring (PLP-DR).

 

Yudiyanto, Wakil Dekan 1 FTIK sekaligus Ketua Panitia PLP, mengatakan bahwa pengumuman DPL akan dilakukan pada Senin sore atau Selasa Pagi, “Seharusnya berbarengan dengan pembekalan PLP, tapi ada beberapa perbaikan sehingga belum bisa rilis. Pembagian kelompok yang belum bisa rilis itu karena ada penambahan mahasiswa dan dosen PPL, di samping itu juga karena masa pembayaran UKTnya mundur,” jelasnya saat ditemui di ruangan, Senin (02-08-2021).

 

Terkait tidak adanya surat izin resmi untuk PLP ke sekolah, hal ini dimaksudkan guna meminimalisir terjadinya transfer virus, “Jika diterbitkan surat izin terlalu repot karena masih pandemi Covid-19. Kita juga (peserta PLP,. red) harus bolak balik ke kepala sekolah untuk permohonan izin PLP di instansi tersebut, boleh atau tidak, dan pastinya bakal terjadi kontak fisik terus menerus. Waktu administrasinya juga sangat minim sekali,” ungkapnya.

 

Yudiyanto menjelaskan terdapat perbedaan PLP periode ini dengan tahun sebelumnya. Seperti adanya PLP 1 dan PLP 2. PLP 1 dilaksanakan untuk pembelajaran non sekolah atau pengenalan medan karakter area sekolah. Guna mengidentifikasi kegiatan pembelajaran dan melatih belajar berkomunikasi mahasiswa.

 

Hal ini berbeda dengan tahun lalu hanya melaksanakan PLP 2 dengan membuat video pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Semenjak Covid-19, pelaksanaan PLP beralih daring, sebagian uang penunjang kegiatan PLP yang berubah. Salah satunya ditiadakannya alokasi dana untuk guru pamong.

 

Tahun ini, hanya terdapat uang honor DPL dan bantuan kuota bagi para DPL. Untuk bantuan kuota peserta PLP, ia belum mengetahui ada atau tidaknya, “Kalau mengajukan surat izin ke sekolah resmi maka harus menempatkan guru pamong, dan honor DPL,” terangnya.

Baca Juga:  Kampus Mengaji, Tingkatkan Kecintaan Mahasiswa terhadap Al-Qur'an

 

Yudiyanto berharap peserta PLP-DR dapat menjadikan kegiatan kali ini untuk belajar bermakna, “Jangan main-main dan jangan pula belajar itu hanya dijadikan formalitas dan rutinitas. PPL ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik supaya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain walaupun hanya sedikit,” harapnya.

 

Deva Febriani, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI’18), mengungkapkan kebingungan dengan kegiatan PLP-DR ini, “Karena besok (2 Agustus,. red) sudah jadwal PPL tapi pembagian kelompok dan DPLnya sampai saat ini belum ditentuin,” ujarnya.

 

Selain itu, ia merasa adanya surat izin resmi melaksanakan PLP ke sekolah sangat penting. “Tapi dari pihak kampus tidak memberikan surat pra survey karena situasi masih pandemi, jadi kemungkinan hanya dilakukan 1–2 kali ke sekolah sebagai dokumentasi dan pendataan sekolah,” jelasnya.

 

Mensiasati tidak adanya surat izin, Deva berencana untuk menemui kepala sekolah dan izin melaksanakan PLP di sekolah tersebut. “Karena situasi masih pandemi jadi peserta PPL hanya bisa mengikuti melalui online dan ini pastinya kurang efektif, karena tidak bisa langsung bertatap muka dengan siswa. Tidak bisa tahu tingkat pemahaman siswa itu bagaimana, karakteristik siswa itu seperti apa, dan yang pasti tidak bisa merasakan pengalaman secara langsung,” pungkasnya.

 

(Reporter/Atika/Ulva)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *