Generasi Bank Indonesia (GenBI) Wilayah Lampung mengadakan Workshop Enterpreneurship dengan mengusung tema Berkreasi dan Berkarya Melalui Sulam Tapis Khas Lampung. Bertempat di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bandar Lampung, Ahad (31-10-2021).
Turut hadir Syailendra dari Bank Indonesia, Kevin Caesar Wicaksono, Ketua Umum GenBI Wilayah Lampung, Putri Ayu Sekar Pamungkas, Pemateri, dan Peserta dari GenBi komisariat Universitas Lampung (Unila), Institut Teknologi Sumatera (Itera), Universitas Bandar Lampung (UBL), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, dengan masing-masing komisariat diwakili sepuluh peserta.
Kegiatan yang diadakan dalam rangka menyongsong ulang tahun GenBi yang ke-10, ini juga bertujuan untuk mengenalkan tapis kepada anak-anak muda di Lampung. Melalui kegiatan tersebut dapat mengenalkan jenis-jenis tapis dan bagaimana cara dalam pembuatan tapis.
Putri Ayu Sekar Pamungkas, dalam materinya mengatakan, sebagai generasi muda sudah semestinya bangga dengan produk Indonesia. Ia menjelaskan pada praktik sulam tapis kali ini menggunakan jenis kain tapis tenun dengan pola.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam praktik sulam tapis tersebut adalah pembidang, jarum, benang biasa, benang emas, gunting, manik-manik, dan kain tapis tenun yang sudah berpola. “Diketerampilan ini diharapkan tidak hanya seremonial, tapi juga dipraktikkan di rumahnya masing-masing,” harapnya.
Sunny Dirasta, Panitia, mengungkapkan bahwa tak jarang anak muda Lampung yang tidak mengenal budaya daerahnya. Menurutnya, fakta bahwa tapis merupakan ciri khas Lampung harus disadari anak muda.
“Walaupun saat ini anak-anak muda teknologinya sangat canggih, mereka seharusnya tetap bisa mengetahui ciri khas, sejarah, dan budaya Lampung,” ujarnya.
Riyentin Zahra, Peserta GenBI Komisariat Unila, memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Menurutnya selain menarik, dapat menjadi ajang untuk belajar bersama mengenai pembuatan tapis. Di akhir wawancara, Riyentin berharap ilmu yang telah didapat bisa dikembangkan lagi.
(Reporter/Lusi)