Kronika

Hari ibu Puisi

Pahlawan Sepanjang Hayat

  • Desember 22, 2021
  • 1 min read
  • 168 Views
Pahlawan Sepanjang Hayat

Sejauh reluk kisah hidupku

Tanganmu masih terbuka memeluk jiwa

Insan pertama yang menerima kurangku

Tak peduli luka menyayat yang terbeban di bahu

Suara itu kembali menggema

Namun, sudah berbeda

Tidak sekuat nadamu dahulu

 

Tangan kasarmu bukti nyata pengorbanan

Lelah matamu

Raut wajahmu

Redup, tak lagi terang

Tanpa balas juga jasa

Semboyan seumur hayat

 

Ibu, maafkan anakmu

Di usia senjamu

Aku pergi demi asa

Namun, tangis rindumu

Akan menjadi wujud nyata sebuah doa

 

Tunggu aku dalam diam rumahmu

Kupasti kan datang dengan peluk hangat yang merindu

Sekejap lagi, tolong kuatkan doamu

Agar kita bertemu di posisi yang sudah ditentu

(Penulis/Fika)

 

Bagikan ini:
Baca Juga:  Selarik Harap Tentang Mimpi
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *