Kronika

IAIN Kampus Ormawa

MOM FTIK, Kemoloran Acara hingga Harus Pindah Lokasi

  • Desember 24, 2021
  • 3 min read
  • 127 Views
MOM FTIK, Kemoloran Acara hingga Harus Pindah Lokasi

Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, menyelenggarakan Musyawarah Organisasi Mahasiswa Fakultas (MOM-F), dengan Tema Meningkatkan Profesionalitas Mahasiswa Menuju Ormawa FTIK yang Berintegritas. Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro, Jumat (24-12-2021).

 

Turut hadir Wakil Dekan (Wadek) III FTIK, Kuryani, dan Ketua Sema-I 2021, Bayu Prayoga. Selain itu, juga dihadiri oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I), Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FTIK, dan dua delegasi dari masing-masing HMJ FTIK sebagai suara penuh dan suara peninjau.

 

Sebelumnya, MOM-F ini akan dilaksanakan pada Rabu, 22 Desember 2021, tetapi baru terlaksana pada hari ini. Kemunduran pelaksanaan terjadi karena adanya seminar yang dilaksanakan di GSG IAIN Metro. Bahkan, di tengah proses sidang, kegiatan terpaksa dipindah ke Gedung I, karena GSG akan digunakan untuk lomba bulu tangkis oleh para dosen.

 

Kuryani melalui sambutannya, memberikan tanggapan terkait acara yang dimulai tidak tepat waktu. “Yah, itu kebiasaan orang-orang Indonesia suka ngulur-ngulur waktu. Untung kita tinggal di Indonesia, kalau di Jepang sudah disamurai,” ujarnya.

 

Kuryani menyarankan, apabila sudah ditunjuk sebagai petugas acara, sebaiknya datang lebih awal. Menurutnya, keterlambatan pembukaan acara ini dikarenakan salah satu petugasnya datang terlambat. “Saya jam 07.00 WIB sudah di sini, tetapi karena tidak ada tanda-tanda kehidupan, akhirnya saya pulang lagi,” ungkapnya.

 

Tak lupa, Kuryani berpesan agar dalam bermusyawarah lebih mengedepankan kemashalatan bersama dibanding kepentingan pribadi. Hal tersebut bertujuan dalam rangka kemajuan FTIK.

 

Diyan Triyanto, Ketua Pelaksana mengatakan bahwa forum ini merupakan musyawarah Organisasi Mahasiswa (Ormawa) tertinggi tingkat Fakultas. “Oleh karena itu, di dalamnya nanti adalah isinya musyawarah terkait ruang gerak, tujuan, langkah-langkah ke depan,” jelasnya.

Baca Juga:  HMJ PGMI Adakan Sambermi Sebagai Ajang Refleksi Diri

 

Diyan berharap, peserta dapat mengikuti sidang dengan mengesampingkan egosentrisme masing-masing. “Selama niat kita ikhlas, insyaallah ke depan Fakultas Tarbiyah khususnya di wilayah ormawa akan menjadi maju dan berintegritas,”

 

Jamil Kurniawan, Ketua Sema FTIK menjelaskan terkait program kerja (progja) tidak berjalan akibat pembekuan dana. Semua kegiatan yang sudah dianggarkan melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), untuk semua Ormawa FTIK, baik itu Sema, Dema, ataupun HMJ diblokir. “Bahkan untuk kegiatan hari ini pun, kita memakai uang dari anggota masing-masing, yaitu iuran,” ungkapnya.

 

Terkait pemblokiran dana tersebut, Jamil mengatakan bahwa di awal kepengurusan mereka sudah mengajukan audiensi dengan pimpinan. Dalam audiensi tersebut, mereka ingin menanyakan terkait ke mana anggaran yang tidak diberikan kepada ormawa dan bagaimana solusinya apabila hendak mengadakan kegiatan, sedangkan tidak mendapatkan bantuan dana dari lembaga.

 

Setelah audiensi, Dekan FTIK dengan kepala jurusan di FTIK mengadakan rapat internal. Keputusannya, untuk masing-masing ormawa diberikan anggaran sebesar satu juta. Anggaran tersebut berasal dari kantong pimpinan, bukan lembaga.

 

“Ada beberapa kegiatan, misal di tahun kemarin ada pelatihan perihal administrasi yang harusnya bisa direalisasikan, pada kali ini belum bisa dilaksanakan. Cuman hal itu tidak menjadi batasan kita yang ada di Sema, untuk lagi-lagi fungsinya Sema menjadi pengawas, pengontrol untuk ormawa di wilayah eksekutif melaksanakan kegiatannya, lebih ke pengawasan dan advokasi,” jelas Jamil.

 

David Renaldo, Ketua HMJ Tadris Bahasa Inggris (TBI) melontarkan kritik terkait pelaksanaan MOM-F ini.
Menurutnya, ke depannya MOM-F bisa diselenggarakan pada waktu yang benar-benar free. Artinya, tempat yang digunakan tidak akan dipakai untuk kegiatan lain pada saat itu, sehingga tidak terjadi kesalahan seperti hari ini.

Baca Juga:  Aliansi Mahasiswa Lakukan Aksi Turun ke Jalan, Menuntut Persoalan Tapera dan Tapetro

 

David berharap, untuk ketentuan dan aturan yang sudah ditetapkan pada musyawarah ini dapat dijalankan semaksimal mungkin. “Harapan saya, apa yang sudah ditentukan dan disepakati bersama ini, benar-benar dilaksanakan oleh pengurus selanjutnya di Dema, Sema, maupun HMJ,” tutupnya.

 

(Reporter/Guntur/Irsyad)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *