Kronika

Budaya Puisi

Meski

  • Oktober 21, 2010
  • 1 min read
  • 69 Views
Dalam gelap-Mu
Aku merayu
Menghinakan diri
Berharap Kau mengusap air mataku

Dalam kokoh ini
Aku lemah
Tak berdaya

Dalam rengekku
Sekedar merayu-Mu
Meminjamkan matahari untukku
Meski ku sadar
Asaku tak kan mampu membayar hutangku

Diri ini memang tak tau malu
Tak punya bulan
Untuk mengganti matahari
Apa lagi bintang
Yang bias ku sebar
Di langit binaan-Mu

Namun telapak ini tetap tertopang
Oleh lengan-lengan yang menjadi tiang
Mengemis berharap tangan-tangan-Mu
Mengulur di hadapanku
Sekedar menjatuhkan koin-koin pembinar mata
Di atas tangan kecil yang terbalut lumpur dosa

Lidahku kelu
Kodok pun menembang
Seakan mengejek kenistaanku

Biarlah…
Aku memang tak tau malu
Leher ini terserak
Memendam takut aamiinku tak Kau restu
Gayabaru, 27 maret 2010, 11.36 WIB
Karya : Ema Luthfiani
Bagikan ini:
Baca Juga:  Majalah Kronika Edisi 32
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Previous Post

Next Post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *