Kronika

Ceremony IAIN Info Kabar Kampus penghargaan Wisuda

Melalui Haflah Akhirussanah Ke-II, Mahad Al Jamiah IAIN Metro Bentuk Islam Moderat

  • Juli 4, 2024
  • 3 min read
  • 79 Views
Melalui Haflah Akhirussanah Ke-II, Mahad Al Jamiah IAIN Metro Bentuk Islam Moderat

 

Ma’had al-Jamiah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menggelar Haflah Akhirussanah ke 2 dengan mengusung tema Pondok Pesantren Garda Terdepan dalam Pembentukan Islam yang Moderat,  bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro. Rabu, 03/07/2024.

Hadir dalam Acara tersebut Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Wakil rektor bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Akla, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Mahrus As’ad, Rektor UMALA (Universitas Ma’arif Lampung) Mispani.

Turut dihadiri juga, Ketua Teknis Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD ), Sudirman, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Huda, Hamid Asrori, Pengasuh Pondok Pesantren Nurussholihin Nuryanto, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Lutfhi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Anwar, Selamet wahyudi, Mudir Ma’had al-Jamiah, saipullah, Pembina Tahfidzul Qur’an IAIN Metro serta peserta haflah Akhirusannah dan Bapak Ibu Wali Mahasantri.

Haflah Akhirussanah di IAIN Metro adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Ma’had al-Jami’ah IAIN Metro untuk memperingati akhir tahun ajaran program tersebut. Berbeda dengan Haflah Akhirussanah pada umumnya di pondok pesantren, Haflah Akhirussanah di IAIN Metro ditujukan khusus untuk mahasiswa peserta Ma’had al-Jami’ah. Program Ma’had al-Jami’ah sendiri merupakan program wajib bagi mahasiswa IAIN Metro. Fokusnya adalah pada pembinaan kepada mahasisiwa.

Acara diawali dengan registrasi peserta dan pembukaan. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tahlil/hadharah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IAIN, penampilan qiraatul kutub oleh mahasantri Mambaul Huda, penampilan pemuliaan jenazah oleh mahasantri Nurussholihin, dan penampilan tahfidz dari kelas Tahfidz Qur’an Ma’had al-Jami’ah IAIN Metro.

Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin penting, yaitu pentingnya kerjasama dengan pondok pesantren mitra untuk memperluas program Ma’had al-Jami’ah dan mencetak generasi muda yang soleh, soleha, dan berakhlak mulia. Beliau juga menjelaskan bahwa Ma’had al-Jami’ah adalah program wajib bagi mahasiswa IAIN Metro dan diharapkan dapat membantu mencapai visi dan misi IAIN Metro. Rektor merespon permintaan perwakilan mahasantri untuk menambah masa mondok bagi mahasiswa Kartu Indonesi pintar (KIP-Kuliah).

Baca Juga:  DT Peduli Ajak Masyarakat Lebih Perhatikan Anak Yatim dan Dhuafa

Ia juga mengatakan bahwa Pondok pesantren atau Ma’had Aljami’ah  adalah Mandatori  yg harus di laksakan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)  pada umumnya termasuk Umala, yang telah memiliki pondok Al Ma’arif.
“Keberadaan Ma’had Aljami’ah sebagai program wajib diharapkan dapat membantu IAIN Metro  dalam mencapai tujuan tersebut,”harapnya.

Aulia Ahsanil halqi sebagai perwakilan dari Mahasantri Ma’had al-Jami’ah IAIN Metro ia menyampaikan bahwa tanpa adanya ma’had al-Jami’ah IAIN Metro maka mereka tidak akan saling mengenal dan tidak akan mendapatkan pembinaan dan pendidikan karakter yang jauh lebih baik, ia pun berharap kepada rektor agar masa mondok Mahasantri KIP dapat ditambah lebih dari satu tahun, “Semoga nanti masa mondok bisa lebih dari satu tahun,” harapnya.

Tanggpan positif  datang dari Azkia Rizka Fadillah Tadris biologi (Tbio’23). Harapannya Mahasiswa atau mahasantri yang telah mengikuti program Ma’had bisa memanfaatkan dan menambahkan ilmunya baik kesopanan maupun kedisiplinan. “Semoga  kedepannya  program Ma’had al-Jami’ah dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik di tahun-tahun berikutnyasehingga dapat menghasilkan anak didik yang lebih berkompeten,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Annisa Ubaidillah pendidikan agama Islam (PAI’23), menurutnya kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan bagus. “Sebagai mahasantri merasa terapresiasi atas perjuangan mereka selama dipondok dalam dua semester ini atau satu tahun,” lugasnya.

(Reporter Destiya/Vivi)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *