Kronika

Aktual IAIN Info Kabar Kampus Kampus Kota Metro

Simfoni: Menjembatani Potensi Alumni dan Kebutuhan Industri

  • Oktober 29, 2024
  • 4 min read
  • 13 Views
Simfoni: Menjembatani Potensi Alumni dan Kebutuhan Industri

Institut Agama Islam Negeri Metro (IAIN) Metro, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi Islam di Provinsi Lampung, saat ini tengah mengembangkan Sistem Informasi Alumni atau yang dikenal dengan nama Simfoni. Aplikasi ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan data alumni serta membangun jejaring yang lebih baik antara IAIN Metro, alumni, dan industri.

 

Salah satu alasan utama dibalik pengembangan Simfoni adalah kurangnya pendataan alumni secara maksimal. Seperti diungkapkan Agus Hamdani selaku Perencana Ahli Madya pada bagian perencanaan dan keuangan yang ditunjuk sebagai Lead Project Simfoni, “Hubungan antara program studi dengan data alumni yang masih belum terdata secara maksimal, menyebabkan pengambilan keputusan terkait kebutuhan internal dan masyarakat menjadi tidak valid‚” terangnya.

 

Selain itu, pengelolaan alumni yang masih kurang maksimal juga berdampak pada mutu dan akreditasi institusi, “Data alumni yang tidak tertata juga menyebabkan evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan mahasiswa tidak selalu sesuai dengan kebutuhan masyarakat‚” tambahnya.

Baca Juga:  Tingkatkan Pengetahuan Perfilman, KPI Gelar Workshop Sinematografi

Dalam wawancara setelah Focus Group Discussion Strategi dan Implementasi Tracer Study Melalui Pengembangan Aplikasi Simfony di IAIN Metro pada 29 Oktober 2024, Agus Hamdani, selaku penanggung jawab pengembangan aplikasi ini, memaparkan empat tujuan utama dari inisiatif Simfoni‚ yakni: 1) Pendataan alumni yang lebih baik; 2) Pendataan akreditasi; 3) Evaluasi terhadap kurikulum; dan 4) Membangun jejaring dengan stakeholder internal, alumni, dan industri.

 

“Tujuan diciptakannya Simfony adalah pendataan alumni yang lebih baik, pendataan akreditasi, evaluasi terhadap kurikulum, dan membangun jejaring stakeholder internal, alumni, dan industri‚” ungkapnya.

 

Dalam pengembangan Simfoni, IAIN Metro melalui Rektor, telah mengeluarkan beberapa kebijakan penting terutama mengenai e-Tracer Study, “Penyusunan dokumen data alumni melalui mekanisme e-tracer study dengan menyebarkan link di Google Form. Dari 10.600 alumni, sudah terdaftar sekitar 1.229 orang.”

 

Selain itu, menurut penuturan Agus‚ Rektor juga telah mengeluarkan kebijakan tentang pedoman pendataan alumni dan pedoman bimbingan karier bagi alumni. Hal ini menunjukkan komitmen IAIN Metro dalam mendukung keberhasilan pengembangan Simfoni.

 

Pengembangan Simfoni melibatkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik internal maupun eksternal. Stakeholder internal mencakup Rektor, Pimpinan, Dekan, Kabag, Kepala Pusat, dan Kepala Unit. Sementara stakeholder eksternal adalah pihak-pihak seperti perbankan, industri, BUMN, dan pemerintah daerah.

Baca Juga:  Pop Islamic IAIN Cup

Agus Hamdani berharap dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari seluruh pihak terkait, Simfoni diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghubungkan potensi alumni IAIN Metro dengan kebutuhan industri dan masyarakat, “Kegiatan pengembangan Simfoni wajib dilanjutkan. Meskipun sebagai pemimpin, kita tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Pusat Karir dan TIK, serta Bagian Akademik, dan tentunya akan kembali kepada pimpinan‚” terangnya.

 

Rektor IAIN Metro‚ Siti Nurjanah menggarisbawahi dua peran penting aplikasi Simfoni dalam mendukung alumni. Pertama, Rektor menekankan bahwa aplikasi ini memudahkan pihak kampus untuk mendata alumni dengan lebih komprehensif. “Salah satu tujuannya adalah menjembatani para alumni untuk bisa meniti karier. Melalui aplikasi ini, yang pertama memudahkan kita mendata alumni‚” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa alumni adalah tanggung jawab moral institusi‚ “Tanggung jawab ini, tanggung jawab moral, bagaimana kemudian bisa menjadikan mahasiswa kita, alumni ini, berdaya guna di masyarakat‚” jelasnya.

 

“Harapannya, mempermudah alumni terdeteksi, alumni-alumni yang sudah bekerja. Dan berapa persen yang belum bekerja, serta solusi yang diberikan lembaga‚” harapnya.

 

Zulaikha, salah satu peserta FGD, menekankan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Ia juga mengharapkan integrasi sistem‚ “Aplikasi yang akan dibangun diharapkan dapat mengintegrasikan berbagai sistem, sehingga memberikan informasi yang komprehensif,” ujarnya. Zulaikha melihat potensi besar dalam pengembangan Simfoni yang dapat menyatukan berbagai data dan informasi terkait alumni.

Baca Juga:  Fortamadiksi 2019: Minimalisir IPK Turun, Pertahankan Beasiswa dan Prestasi

Pandangan serupa disampaikan oleh Lina, perwakilan dari BSI. Ia menambahkan bahwa program ini sangat menarik dan memiliki potensi besar. “Kami ingin menciptakan aplikasi yang tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi juga mengikat alumni dengan institusi. Setelah lulus, alumni tidak hanya dilepas begitu saja; mereka tetap memiliki tanggung jawab untuk memberikan data mengenai posisi mereka di dunia kerja,” jelasnya. Lina juga menyoroti pentingnya data sebaran alumni untuk mengetahui tingkat keberhasilan mereka setelah lulus.

 

Namun, Lina memberikan saran agar aplikasi ini lebih dikenal oleh masyarakat luas. “Saat ini, aplikasi ini belum terlalu dikenal di kalangan masyarakat umum. Akan sangat baik jika kita mempromosikannya lebih jauh, terutama kepada orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anak mereka,” katanya.

 

Ia menekankan bahwa tanggung jawab institusi terhadap alumni sangat tinggi dan hal ini dapat menjadi nilai jual bagi orang tua dalam memilih pendidikan untuk anak-anak mereka.

 

(Reporter/Azis/Utami)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *