Penarikan Mahasiswa KKN Batanghari: Ciptakan Wujud Pembenahan Diri Desa Sekitar Kampus

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengadakan penarikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I Tahun 2025 bertempat di Kecamatan Batanghari, Lampung Timur, Selasa (25-02-2025).
Turut hadir perwakilan Camat Batanghari, Ahmad Sobur, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (KPPM), Sainul, Kepala desa Banjarrejo, Sumberrejo, Telogorejo, Bumiharjo, serta diikuti peserta KKN Kecamatan Batanghari.
Ahmad Sobur sebagai perwakilan dari Camat Batanghari memberikan sambutan, ia mengatakan selamat kepada seluruh mahasiswa KKN yang telah genap pengabdian selama 40 hari. “Terimakasih kepada Perguruan tinggi IAIN yang sudah mempercayakan batanghari sebagai lokasi KKN”, ujarnya.
Dalam waktu 40 hari telah dilakukan berbagai pengabdian yang telah menumbuhkan kreasi dan juga kerjasama dengan pemerintah desa, “Kita bisa ambil ilmu dan pengalaman yang baru bisa diaplikasikan kepada masyarakat dari kegiatan KKN ini, dan jadilah agen perubahan kedepannya,” harapnya.
Sainul juga menyampaikan bahwa KKN tersebut bertujuan bisa merubah keadaan desa sekitar kampus dan juga memberikan bagaimana nilai-nilai moderasi “Salah satu misi KKN ini yakni mempromosikan bahwa IAIN Metro masyarakat taunya hanya Sekolah Tinggi Agama Islam Islam Negeri (STAIN), tidak ada IAIN Metro,” ungkapnya.
Tujuan lain juga mengadakan program manajemen masjid dalam program kerja yakin melihat berapa banyak masjid yang sudah tercatat tanah wakaf, terdaftar di aplikasi Sistem Informasi Masjid (Simas), dan juga pembentukan struktur masjid, “Kita akan tetap melakukan sosialisasi dan juga mengkampanyekan desa melalui smart village dalam rangka pembenahan diri untuk kedepannya,” harapnya.
Tanggapan datang dari Muhammad Noval Ari Pradana (MHU’22), ia menanggapi bahwa acara penarikan cukup baik namun masih kurang kondusif, “Sudah bagus, tapi kurang kondusif seperti masih ada yang kekurangan kursi jadi ada yang jongkok,” tanggapnya.
Ia juga berharap agar lebih menyiapkan dalam pelaksanaan seperti melengkapi perlengkapan, “Tolong di kondisional kan lagi, dan perlengkapan harus pas,” harapnya.
Tanggapan lain datang dari Maulinda Amalia Hafifah (PAI’22), ia menanggapi bahwa KKN tersebut sangat mengesankan dan dapat menerapkan ilmu yang didapat pada perkuliahan kepada masyarakat, “Dari segala sesuatu yang belum kita ketahui, kita jadi tau keadaan lapangan dan bisa menerapkan apa yang sudah kita dapatkan di perkuliahan kepada masyarakat,” tanggapnya.
Ia juga berharap bahwa KKN periode berikutnya dapat lebih mempersiapkan lagi, “Harapannya untuk KKN periode berikutnya, terutama dari lembaga LPPM terkait Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) maupun mahasiswanya untuk lebih menyiapkan lagi segala yang perlu bawa untuk terjun langsung ke masyarakat,” harapnya.
(Reporter/Aina/Meli)