Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung (Jusila) melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-80, bertajuk Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Bertempat di halaman Rektorat Kampus I UIN Jusila, Minggu (17/8/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Rektor UIN Jusila, Ida Umami, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Turut hadir juga Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dedi Irwansyah, Warek II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Yudiyanto, para dosen, pegawai staf, serta para Finalis Duta Kampus 2025.
Dalam amanatnya, Rektor menyampaikan rasa bangga atas kepatuhan civitas academica terhadap arahan dari Kementerian Agama (Kemenag) bahwa seluruh peserta upacara menggunakan pakaian adat nusantara bernuansa merah, putih, dan warna gelap, “Saya merasa bahagia sekali melihat kawan-kawan patuh memakai seragam sebagaimana yang dikehendaki Kementerian Agama, yaitu bernuansa merah, putih, dan hitam,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya integritas dan pengabdian dalam dunia pendidikan. Ia menuturkan pesan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang sebelumnya disampaikan pada rapat koordinasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, ”Kita sebagai pendidik dan tenaga kependidikan harus melakukan tugas dengan hati, tidak hanya dengan tenaga,” ujarnya.
Rektor juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan seluruh civitas academica agar tidak terlena dengan situasi yang ada dan menekankan bahwa dunia pendidikan harus tetap dijaga dari hal-hal negatif yang bisa mencoreng nama baik perguruan tinggi, ”Jangan sampai kita lengah seperti kasus di perguruan tinggi lain, ada yang kecolongan sampai kampusnya dijadikan tempat pencetakan uang, penimbunan ganja, bahkan minuman keras. Hal itu tentu sangat memilukan. Karena itu, peran kita sebagai dosen harus lebih berhati-hati dan berikhtiar, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga demi mahasiswa,” tegasnya.
Rektor juga menyampaikan terkait proses akreditasi di kampus. Ia menyebutkan bahwa dalam waktu dekat akan menjalani serangkaian akreditasi, “Lusa, tepatnya tanggal 19, akan dilaksanakan akreditasi untuk Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana. Selanjutnya akreditasi PAI S-1, kemudian Tadris Bahasa Inggris (TBI) S-1. Selain itu, sudah keluar jadwal akreditasi institusi pada 19–20 September,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ida Umami mengungkapkan kabar yang kurang menggembirakan mengenai akreditasi institusi. Ia mengatakan, terdapat kemungkinan penurunan peringkat akreditasi akibat temuan plagiasi dalam Laporan Evaluasi Diri (LED), “Kita mendapat kabar bahwa akreditasi institusi akan diturunkan satu tingkat dari ‘Baik Sekali’ menjadi ‘Baik’, karena adanya plagiasi dalam LED yang mencantumkan nama beberapa perguruan tinggi lain. Namun, kondisi nyata di kampus kita sebenarnya lebih baik daripada yang tertulis di dokumen tersebut,” paparnya.
Menghadapi situasi tersebut, Rektor mengajak seluruh civitas academica untuk bekerja lebih sungguh-sungguh, sambil tetap berdoa dan ikhtiar, “Mari kita bekerja sekeras-kerasnya dan sesungguh-sungguhnya. Selain itu, kita juga akan menempuh jalur langit, yakni dengan beristighosah agar Allah SWT. memberi kebaikan bagi lembaga kita. Semoga doa dan usaha ini membawa keberkahan,” tambahnya.
Tanggapan datang dari Finalis Duta Kampus 2025, Anisa Ubaidillah, ia mengungkapkan bahwa kemerdekaan yang ke-80 merupakan hasil perjuangan yang panjang, “Diumur yang ke-80 tahun merupakan perjuangan yang luar biasa, para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan RI,” ujarnya.
Ia berharap, kepada pemerintah ataupun masyarakat dapat mempertahankan kemerdekaannya, “Kepada negeri ini, ke masyarakat maupun pemerintahnya untuk menjaga kemerdekaan ini dengan sebenar-benarnya karena perjuangan ini harga mati, jangan permainkan negeri ini jangan permainkan rakyat Indonesia,” harapnya.
(Reporter/Aena/Meli)
