LPM Republica Gelar Seminar Nasional “Gen Z Anti Bungkam” dengan Andovi Da Lopez

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Republica Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar Seminar Nasional dengan tema Neo Orba Gaya Baru: Gen Z Anti Bungkam di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Sabtu (27/9/2025).

Menghadirkan Content Creator sekaligus aktivis muda, Andovi Da Lopez, serta sejumlah tokoh, di antaranya Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP Unila, Robi Cahyadi Kurniawan, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Lampung, Ganjar Jationo, Pembina LPM Republica Vito Fraseta, dan diikuti kurang lebih 500 peserta.

Ketua Umum, Nadia Ariela dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari seminar nasional tersebut bermula lahir dari keresahan LPM Republica terhadap isu kebebasan berpendapat yang kerap mendapat tekanan, “Kami melihat maraknya kasus pembungkaman, seperti tempo yang pernah mendapat kiriman kepala babi. Dari keresahan itu, kami berinisiatif mengadakan seminar nasional ini” ujarnya.

Kemudian, Pembina LPM Republica FISIP Unila, Vito Fraseta menegaskan bahwa kebebasan merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki setiap individu, khususnya di lingkungan kampus. Menurutnya, kebebasan adalah fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan diri sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Ia juga menyampaikan slogan yang menjadi pesan utamanya dalam acara tersebut, yakni, “Kebebasan Yes, Kekerasan NO”.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfotik Bapak Ganjar Jationo, ia menekankan pentingnya seminar nasional ini sebagai wadah akademik yang relevan dengan kondisi saat ini, “Seminar nasional ini penting karena memiliku kekuatan akademik. Tema Gen Z Anti Bungkam juga sangat relevan, sebab kebebasan berpendapat kini menghadapi tantangan. Masyarakat kita semakin cerdas dalam menyampaikan pendapat, baik lisan maupun tulisan, sehingga norma dan etika dalam ruang publik maupun penerbitan harus tetap dijaga”, ujarnya.

Dalam penyampaiannya, Andovi menekankan strategi menyampaikan pendapat secara efektif, bertanggung jawab, dan berbasis fakta, sekaligus mendorong mahasiswa untuk berperan dalam memastikan informasi yang tersebar di publik memberikan dampak positif, “Sekarang kalian bisa tahu informasi dari mana pun, tapi tantangannya adalah mengetahui mana yang benar, mana yang akurat, ini Artificial Intelligence (AI) atau ngga

Tanggapan datang dari Reni Marselina Manik (Sosiologi’25), ia menilai acara tersebut bermanfaat karena memberikan pemahaman bahwa Gen Z tidak boleh diam terhadap isu-isu yang terjadi, “Acara ini sangat bermanfaat karena kita bisa mendapatkan ilmu sekaligus memahami mengapa Gen Z tidak boleh diam terhadap apa yang terjadi akhir-akhir ini,” ujarnya.

Ia berharap mahasiswa semakin sadar untuk menyuarakan pendapat, “Harapannya, kita semua bisa semakin menyadari pentingnya menyuarakan pendapat dan memperoleh hak yang baik dari sini,” harapnya.

Sementara itu, Tazkiatun Nafs (Sosiologi’25), ia mengapresiasi antusias peserta dan kehadiran pembicara yang inspiratif, “Keren banget karena bisa menghadirkan seorang selebgram yang sudah dikenal hingga luar Indonesia. Suasananya juga seru, banyak peserta antusias dan mengabadikan momen,” ujarnya.

Ia pun berharap ke depannya seminar tersebut dapat terus menghadirkan narasumber berkualitas dan mendorong semangat mahasiswa untuk berpartisipasi, “Harapannya, mahasiswa semakin bersemangat mengikuti seminar nasional seperti ini, dan panitia terus menghadirkan pembicara yang inspiratif,” harapnya.

(Reporter/Lutvia/Syifa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *