Perpustakaan Bait Al Hikmah UIN Jusila Bocor, Pipa Air Lepas Jadi Penyebab

Perpustakaan Bait Al Hikmah Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung (Jusila) sebagai salah satu gedung kebanggaan kampus mengalami kebocoran di lantai II sekitar pukul 13.38 WIB pada Senin (6/10/25).

Menurut, Kepala Perpustakaan, Aan Ghufron, ia mengungkapkan bahwa penyebab terjadi kebocoran tersebut akibat sambungan pipa air yang lepas hingga menyebabkan air mengalir deras, “Pipa air ini sambungannya lepas, airnya juga deras banget. Jadi solusinya di tutup dulu dari towernya,” ungkapnya saat ditemui Kronika di Perpustakaan pada Selasa (7/10/25).

Aan mengaku ia baru mengetahui terjadi kerusakan pada saat kebocoran tersebut berlangsung, “Ya kejadian itu karena langsung keluar air, itu gak lama sekitar 15 menit,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa pada sisi sebelah kiri dari Reading Corner terjadi jebol karena tak kuat menampung air, sementara pada sisi sebelah kanan jebol saat malam akibat sisa air yang tertinggal, “Awalnya yang ini (sisi kiri, red) karena gak kuat nahan air ya, kalau yang ini (sebelah kanan, red) semalam, karena ada sisa-sisa air,” ujarnya.

Kemudian Aan mengungkapkan saat kejadian tersebut ia langsung melaporkan kepada pihak pimpinan dan mendapat tanggapan cepat untuk segera dilakukan perbaikan, “Sudah saya laporkan kepada Rektor dan Wakil Rektor, alhamdulillah tanggapan mereka bagus, hari ini langsung di kerjakan, karena ini masih layanan jadi nanti kita ambil waktu istirahat dan bahan juga baru datang,” ujarnya.

Ia berharap perbaikan dapat segera diselesaikan, “Mudah-mudahan hari ini bisa di laksanakan perbaikan,” harapnya.

Tanggapan datang dari Robi Nurhadi (PAI’22), Ia mengaku tidak heran dengan kejadian tersebut karena kasus serupa juga terjadi di beberapa gedung lain, “Aku pribadi ngga kaget kalo bocor, soalnya banyak kasus kan di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Gedung Akademik Center (GAC), Gedung O (Gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), red), Kampus I Gedung Serba Guna (GSG) lama, ruang tengah gedung syariah, sampai yang masih baru Gedung Kuliah Terpadu (GKT) saja sudah pernah terbang plafonnya. Buat perpus, sebenarnya sudah lama. Penjaga disana juga kemungkinan udah pernah lapor tapi ada atasan ngga ada respon,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan pihak kampus lebih memperhatikan kualitas bangunan, bukan hanya tampilan luarnya, “Kedepannya untuk UIN kita ini jangan cuma estetika gedungnya, tapi fungsi dan ketahanan bangunan. Lalu, sesuai dengan mahasiswa dan lingkup Metro ini,” harapnya.

(Reporter/Aya/Meli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *