Kronika

Kuliner

Kolak Khas Daerah Kelahiran

  • Juni 8, 2017
  • 2 min read
  • 86 Views
Kolak Khas Daerah Kelahiran

Oleh Layla

Pernah mendengar Jejongkong? Mungkin makanan ini jarang didengar telinga. Padahal jejongkong adalah makanan khas Lampung. Jejongkong merupakan salah satu varian pengembangan dari menu kolak, yang membuat beda yakni dari isinya. Jejongkong berisi adonan tepung beras, tepung ketan, dan tepung kanji yang diberi warna dan perasa dari daun pandan.

Nama jejongkong sendiri merupakan pengembangan dari bahasa lain daun pandan, yakni  jongkong. Beberapa orang salah mengira jejongkong ini sebagai cincau, bila cincau berwarna agak bening, jejongkong memiliki warna hijau muda. Padahal jejongkong adalah bahasa lain dari daun pandan.

Untuk membuatnya hampir sama dengan kolak. Bahan-bahan apakah yang diperlukan, berikut informasinya

Bahan :

  • Adonan Suji :

200 gr gula merah

450 ml santan

50 ml air daun suji

50 gr tepung beras

1 sdt tepung sagu

½ sdt garam

¼ sdt gula pasir

 

  • Adonan Santan Polos :

500 ml santan

50 gr tepung beras

1 sdm tepung sagu

½ sdt garam

¼ sdt gula pasir

 

Cara Membuat :

  1. Siapkan 10 buah mangkuk tahan panas dengan volume 150 ml.
  2. Adonan suji : Campur semua bahan di panic hingga rata, masak diatas api kecil sambil di aduk hingga mengental, angkat dan sisihkan.
  3. Adonan putih : Masukkan semua bahan kedalam panic dan campur hingga rata, masak diatas api kecil sambil di aduk hingga mengental, angkat dan sisihkan.
  4. Taruh satu sendok makan gula merah ke tiap mangkuk. Sendokkan adonan suji hingga setengah penuh, ratakan.
  5. Kemudan kukus di dalam dandang panas hingga gula meleleh dan adonan padat sekitar 2 menit, angkat lalu sajikan.

Sumber:

https://cookpad.com

https://m.youtube.com

Bagikan ini:
Baca Juga:  Waspada Dampak Mengonsumsi Kue Kering Bagi Kesehatan
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *