Fiksi Mini: Wanita

Wanita

Oleh Afryan Arya Saputra

Wisnu benar-benar menggadai sepetak harga dirinya dengan segudang kertas amplas. Kasih tulusnya tak sampai ke hati kekasihnya. Malah sang kekasih bilang, wanita sungguh ingin dimengerti.

_”Lalu akt harus bagaimana?” Wisnu mengiba._

_”Bertuturlah yang lembut, lagi santun!”_

Malam ini ia tunaikan harap sang kekasih. Usai lidahnya dipotong sampai kepangkal, dengan tetap menahan sakit, Wisnu amplas lidah tak bertulang itu. Bergumam ia, _aku tak omong kosong, sayang._

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *