Aksi Solidaritas Untuk Kharisna
Oleh: Aprian, Ridho
Metro ; Rabu (18/4) sejumlah mahasiswa yang tergabung organisasi mahasiswa Ikatan Mahasiswa Metro (Ikam Metro) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggalang dana untuk solidaritas Kharisna. Aksi sosial mereka mendapat respon positif dari kalangan mahasiswa dan masyarakat kota Metro. Ikam Metro sendiri dalam penggalangannya mendapat Rp 3,555,000. Sedangkan HMI juga terkumpul dana sebesar Rp 1,338,400.
Abdul Rahman Wahid aktivis Ikam Metro mengatakan kegiatan penggalangan dana tersebut merupakan rangka untuk menolong Kharisna yang sedang mengidap tumor mata. “Karena kami tahu bahwa ayahnya Kharisna adalah seorang pengayuh becak, yang kita tahu sendiri akan seberapa besar penghasilan beliau dalam bekerja menarik becak tersebut. Bahkan demi untuk kesembuhan Kharisna ayahnya merelakan untuk menjual rumah, tetapi Kharisnanya belum mengalami kesembuhan. Dalam hal penggalangan dana tersebut terutama di STAIN,” tutur Wahid.
Sebelumnya aktivis mahasiswa tersebut terlebih dahulu meminta izin ke akademik serta mendapat respon diberi izin untuk melakukan penggalangan dana. Tidak menunggu lama, mereka langsung turun ke lapangan, dan mulai bergerak ke setiap kelas yang ada. Selain menggalang dana di STAIN Metro aksi aktivis ini dilakukan pula di sekitar taman kota dan lapangan Samber.
“Bantuannya disalurkan melalui sekretaris Ikam Metro dan langsung diberikan kepada ayah dan Kharisnanya. Aspirasi dari orang-orang yang membantu tanggapan mereka memberinya dengan ikhlas, karena mereka merasa perlu juga membantu orang lain,” katanya.
Wahid pun menuturkan bahwa motivasi dari kegiatan sosial ini yaitu karena sebagai mahasiswa ingin mewujudkan rasa peduli terhadap sesama. Sehingga menurutnya pemerintah pun harus ikut peduli. “Buat Walikota semoga diperhatikan orang-orang yang tidak mampu seperti ini,” ucapnya. Sementara mahasiswa Ikam Metro yang mengikuti kegiatan ini berasal dari perguruan tinggi di Metro di antaranya STAIN Metro, DCC, Akbid Wira Buana, Akper Dharma Wacana, Universitas Muhammadiyah Metro dan STAI Ma’arif.
Begitu juga dengan Sabarudin selaku koordinator penggalangan dana sekaligus ketua HMI komisariat STAIN Metro. Dikatakannya, kegiatan ini merupakan panggilan jiwa serta niat yang mengalir tanpa adanya rasa pamrih. “Bagaimana jika kita yang dalam kondisi seperti itu pasti akan sangat membutuhkan bantuan,” ujar Sabarudin.
Sementara motivasi aktivis HMI dalam penggalangan dana tersebut didasari karena sebagai makhluk sosial yang perlu membantu sesama. Sabarudin pun mengatakan mendapat respon positif dan kepedulian yang tinggi terutama saat menggalang dana di STAIN Metro. Untuk HMI sendiri menggalang dana selain di STAIN Metro dilakukan juga di Universitas Muhammadiyah Metro dan Akper Dharma Wacana. “Kendala dalam penggalangan dana ini ada sebagian dosen yang kurang memberikan respon dan perhatian, padahal mereka mengajarkan kebaikan itu sendiri tetapi prakteknya masih kurang, bahkan ada yang menolak kami. Tapi Alhamdulillah setelah selesai, terkumpul bantuan sejumlah Rp 1.338.400 dan disaksikan oleh Marsaid selaku Satpam di STAIN,” tuturnya.
Dikatakan Sabar, bantuan juga telah disampaikan langsung kepada ayah Kharisna yang saat itu sedang berada di Bandar Lampung karena Kharisna di rujuk ke rumah sakit Abdul Muluk. “Harapan untuk Kharisna semoga cepat sembuh dan besarnya nanti bisa bermanfaat untuk bangsa ini dan bisa menjadi pemimpin. Selaku mahasiswa kami berharap kepada pemerintah sebaiknya membantu baik itu secara struktural maupun individu,” kata Sabar.
Begitu juga diungkapkan Wahid, “semoga dengan bantuan ini dapat membantu meringankan biaya operasinya, dan untuk Kharisnanya sendiri semoga cepat sembuh. Sehingga dapat belajar kembali dan tercapai cita-cita yang ingin dicapai supaya besarnya nanti tidak mengecewakan orang tuanya yang telah rela apa saja untuk dia,” tutur Abdul penuh harapan.[]