Kronika

Artikel IAIN Kampus Kota Metro Mahasiswa

Merayakan Hari Kemenangan

  • Juni 4, 2019
  • 2 min read
  • 143 Views
Merayakan Hari Kemenangan

Sebagai umat muslim, merayakan hari kemenangan setelah 30 hari berpuasa adalah tradisi yang sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Biasanya, malam sebelum hari raya, umat muslim akan melakuan takbir di surau-surau sampai salat Ied dilaksanakan.

Indonesia memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam merayakan kemanangan ini. Perayaan biasanya dilakukan sebelum atau sesudah Idul Fitri.

Tradisi unik menyambut hari kemenangan ini biasanya dilakukan dengan pawai di jalan-jalan dengan membawa obor dan bedug sambil mengumandangkan kalimat takbir dengan suka cita. Mulai anak-anak hingga orang dewasa turut antusias untuk merayakannya.

Tak jarang, malam takbiran dihiasi dengan petasan-petasan dan kembang api untuk menyemarakkan malam kemenangan. Suasana malam takbiran pun makin meriah dan menyenangkan. Keesokan pagi, saat Idul Fitri, umat muslim dianjurkan untuk tidak meninggalkan sholat Idul Fitri.

Takbiran keliling kampung biasanya dilakukan setelah selesai salat Magrib, tepat saat malam 1 Syawal. Sejak sore hari masyarakat akan berkumpul di Masjid untuk melakukan takbir, sebagian lagi membawa gendang untuk ditabuh mengiringi takbir yang dikumandangkan beramai-ramai sambil berkeliling komplek atau desa.

Setelah waktunya tiba, para peserta takbiran akan berjalan beriringan membentuk barisan yang panjangnya bisa yang bisa mencapai 0,5 Km, besama-sama berkeliling Kampung dengan berjalan kaki, obor dinyalakan, gendangpun ditabuh suara Takbir membahana sepanjang jalan.

Gema takbir terus dikumandangkan berulang-ulang sambil berkeliling. Selesai mengintari pelosok hingga ke Ujung Kampung, peserta pun kembali ke Masjid. Tentu saja selain sebagai bentuk suka cita atas kemenangan umat muslim paska Ramadhan, juga sebagai ajang mempererat toleransi antarwarga setempat.

(Penulis/Amelia)

http://kebudayaanindonesia.net/tradisi-takbiran-keliling-di-indonesia

Takbiran: Antara Tradisi dan Ritus Islam


https://m.republika.co.id/amp/nrkcy7

Bagikan ini:
Baca Juga:  Memupuk Solidaritas Melalui Fortamadiksi
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *