Kronika

IAIN Kampus Kota Metro Mahasiswa

Mahasiswa FEBI Resah, Kenang-Kenangan Wisuda Tak Ramah

  • Januari 21, 2020
  • 3 min read
  • 128 Views
Mahasiswa FEBI Resah, Kenang-Kenangan Wisuda Tak Ramah

Wisuda adalah salah satu momen berharga bagi setiap mahasiswa. Menjelang wisuda, biasanya setiap kampus mewajibkan pemberian kenang-kenangan untuk fakultas. Tak terkecuali di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

Salah satu fakultas di IAIN Metro yang akan mengikuti wisuda periode I tahun 2020 ialah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), terdapat 3 jurusan yang siap diwisuda, jurusan Ekonomi Syariah (ESy), Diploma tiga (D3) Perbankan Syariah (PBs), serta Strata satu (S-1) PBs yang mengeluh perihal kenang-kenangan menjelang wisuda yakni berupa TV 50 inch.

Wahyu Eko Prasetiyo, salah satu calon wisudawan dari jurusan S-1 PBs, merasa keberatan jika mahasiswa FEBI memberikan TV ke fakultas sebagai kenang-kenangan, “Ya agak keberatan sih, kalau teman lainnya keberatan. Karena ada yang masalah harga, tapi kalau saya pribadi bukan masalah harga sebenernya. Lebih ke masalah jangkauan kemaslahatan, menurut saya kurang maksimal untuk masyarakat FEBI, terutama mahasiswanya,” ujarnya pada Senin, (13/01) lalu.

Ia mengaku kaget dengan kebijakan fakultas, “Kagetnya karena aneh aja, kok TV gitu. Padahal anggaran fakultas banyak kalau cuma buat beli TV. Kenapa nggak yang lain, sekiranya yang bisa dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa secara umum, atau yang berkaitan dengan menunjang akademik seperti rak-rak buku, kursi tunggu, dan lain sebagainya”, jelasnya kepada Kronika.

Lain halnya dengan RN, S-1 PBs/X, Ia masih bingung dengan kabar ini. Benar tidaknya kabar ini belum pasti, tetapi sudah ada berita tertulis di grup WhatsApp bahwasanya yang akan wisuda bulan depan jurusan Esy, S-1 PBs, dan D3 PBs untuk memberikan kenang-kenangan berupa TV 50 inch.

Sempet shock juga sih, why gitu. Padahal kita juga harus mengeluarkan banyak biaya buat wisuda, mulai dari sidang sampai wisuda. Malah ini ditambah lagi untuk iuran TV, sedangkan TV yang di bawah tangga gedung FEBI juga tidak dipakai lagi sekarang,” tuturnya pada Senin (13/01).

Baca Juga:  Dema-I Laksanakan Rapat Koordinasi Terkait Problematika Ormawa

 

Hal demikian, juga dirasakan oleh GHM, calon yang akan diwisuda dari Esy/X, mengatakan pada Selasa (14/01) lalu, “Ya kaget sih waktu pertama dikasih info itu, soalnya belum pernah denger. Kalau saya sendiri keberatan, soalnya banyak banget pengeluaran mulai dari sebelum sidang sampe menjelang wisuda,” terangnya.

Calon wisudawan dari Esy/X lainnya, ARS, mengungkapkan, “Kalau tahun kemaren ngasih kursi buat tunggu dosen. Kalau tahun ini setau saya dari grup wisuda, bu Dekan minta TV”, terangnya pada Senin (13/01).

Kalau iurannya kebanyakan sepertinya pada keberatan, itu si yang saya simak di grup. Kan kita juga bukan anak orang punya (red,. anak orang kaya) semua, kebutuhan setelah munaqosyah, dan lain-lain juga menghabiskan uang banyak. Semisal kita disuruh iuran buat kenang-kenangan gapapa, asalkan sesuai dengan kantong para mahasiswa. Karena iurannya kan di sangga orang banyak jadi insyallah ga keberatan si,” ungkapnya.

ARS berharap, lebih baik terserah mahasiswa mau memberi kenang-kenangan apa, karena biasanya mahasiswa lebih mencari tau mana yang bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Setelah berkali-kali Kronika berusaha menemui Dekan FEBI, Widhiya Ninsiana, Senin (20/01) baru bisa ditemui. Menanggapi hal tersebut, ia mengatakan, disetiap tahun kenang-kenangan wisuda untuk fakultas berbeda-beda. Ada yang berbentuk rak buku, ada yang alat musik, ada lemari, tinggal dikembalikan kebermanfaatannya.

“Kenang-kenangan tidak ada ketentuan dari fakultas. Hal itu tergantung musyawarah mahasiswa, terkadang ada mahasiswa yang bisa melihat kira-kira manfaatnya apa, itu kan dilihat dari kemanfaatannya. Kalau memang itu kurang bermanfaat untuk mereka, ya terserah mau ngasih apa”, ujarnya.

Kalau saya ya maunya seperti itu (red,. kenang-kenangan berupa TV), supaya nanti anak-anak yang munaqosyah bisa terjadwal gitu. Kaya ada running text, cuman kan dikembalikan ke mahasiswanya, karena ada 3 jurusan,” jelasnya.

Baca Juga:  Peduli Sanitasi Lewat Forum Group Disscussion Bersama Persma dan Mahasiswa Lampung

 

Ilustrator: Rani

(Reporter/Novia/Salwa)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

1 Comment

  • Mantap. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *