Langkah Menulis Perspektif Gender Menurut Kalis Mardiasih
Workshop Penulisan Artikel Gender yang diadakan oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Metro yang berlangsung 3 hari, hari kedua mendatangkan pemateri Kalis Mardiasih, penggiat penulis di Mojok.co. Bertempat di gedung lab lt. II, kampus I IAIN Metro, Rabu (29/01).
Kalis membahas materi Menghasilkan Konten Penulisan Perspektif Gender. Dimulai dari kisah mencuatnya tulisannya yang berjudul Sebuah Curhat untuk Girlband Jilbab Syar’i. Ia yang mulai melihat fenomena jilbab berubah menjadi dualisme, dimana jilbab digolongkan menjadi jilbab syar’i dan jilbab tidak syar’i.
Dalam materinya, ia menjelaskan apa langkah yang harus dilakukan sebagai pemula. Langkah pertama merupakan berpikir kritis. Kalis menegaskan, berpikir kritis berbanding terbalik dengan kritik, “Berpikir kritis merupakan sensitivitas kita tentang suatu masalah, tetapi juga memberikan solusi tentang masalah yang ada,” ujarnya.
Langkah kedua, Keberpihakan. Ia mengatakan, keberpihakan itu perlu bagi seorang penulis perspektif Gender. Seperti insiden sindikat perdagangan manusia, “Sebagai penulis perspektif gender, haruslah tahu dimana kita harus berpihak yaitu si korban,” pungkasnya.
“Terkadang saya merasa putus asa. Mengapa saat terjadinya prostitusi artis wanita, media bisa membuat 20 judul besar dengan beda angle. Namun, berita tersebut hanya fokus tentang si artis wanita, lingkaran pertemanan artis, dan tarif saat berkencan, tetapi media tak mengulik permasalahan sindikat perdagangan manusia dan siapa para pemakai yang bisa membayar semahal itu,” terangnya.
Langkah terakhir merupakan mendefinisikan diri sendiri, “Sebagai penulis perspektif gender, kita harus dapat mengambil sikap akan suatu peristiwa. Sehingga pembaca merasa yakin dan faham akan arah sebuah pembahasan,” tambahnya dalam materinya.
(Reporter/Atika)