Kronika

Aktual IAIN Kampus

Perkuliahan Daring Menurut Warga Kampus

  • April 1, 2020
  • 3 min read
  • 173 Views
Perkuliahan Daring Menurut Warga Kampus

Setelah dilayangkannya surat edaran rektor pada 27 Maret lalu, perkuliahan daring diperpanjang hingga akhir semester genap, demi mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan IAIN Metro. Perkuliahan daring ini menuai berbagai tanggapan dari warga kampus, Rabu (1/04).

 

Kronika berhasil mewawancarai warga kampus via WhatsApp, salah satunya yakni mahasiswa PGMI, Ais Firadilah. Ia mengatakan, surat edaran ini merupakan suatu tindakan yang memang harus dilakukan oleh kampus, karena kondisi Indonesia saat ini.

 

Ais merasa, perkuliahan daring malah menyita waktu, “Perkuliahan daring ini sedikit memberatkan beberapa mahasiswa termasuk saya sendiri, seperti pemberian tugas dan perkuliahan yang dimulai secara tiba-tiba tidak sesuai jadwal, jadi membuat kita tidak bisa jauh dari handphone,” jelasnya.

 

“Sedangkan saya sendiri memiliki kesibukan untuk membantu orang tua berdagang, jadi terkadang saya telat untuk absen. Selain itu, kendala lain seperti kuota internet dan minimnya signal,” tambahnya.

 

Terdapat beberapa kesulitan juga dari kalangan dosen. Muhajir, Ketua Jurusan KPI, menuturkan, mengenai surat edaran rektor terkait perkuliahan daring yang merupakan solusi tepat, tapi tetap terdapat keterbatasan dan kekurangan seperti ketersediaan jaringan, keefektifan dan sebagainya. Maka, dosen harus berinovasi dalam melaksanakan perkuliahan non tatap muka.

 

“Memang terdapat dosen yang kesulitan dengan model daring, karena keterbatasan keterampilan menggunakan IT, insfrastruktur jaringan internet kita juga belum seluruhnya baik secara merata. Selain itu, mahasiswa juga masih banyak yang belum bisa menggunakan aplikasi pembelajaran, akhirnya perkuliahan hanya dilakukan di grup WhatsApp,” ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp.

 

Masih dari kalangan dosen, tetapi ia menikmati perkuliahan daring. Ika Selviana yang merupakan dosen Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD), menyatakan dukungan dan apresiasi mengenai keputusan surat edaran tersebut.

Baca Juga:  Sema-I Laksanakan Rapat Gelar Pendapat Mengenai Kebijakan Institusi Di masa Pandemi

 

“Belajar bisa dari mana saja dan dengan media apapun, sehingganya pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh (distance learning) tetap tidak mengurangi porsi perkuliahan. Jadi, tidak ada alasan bagi civitas akademika IAIN Metro untuk menolak keputusan ini, apalagi mengeluh, pegawai juga tetap WFH (red,. work from home),” ujarnya.

 

Ia juga berharap, keluarga besar IAIN Metro tetap patuhi kebijakan yang ada, jaga kebersihan, makan makanan bergizi, berolahraga, berpikiran positif, dan keep staying at home.

 

Pihak Satuan Pengaman (Satpam) IAIN Metro, mengimbau mahasiswa harus jaga diri dan jangan sering berkunjung ke kampus jika tidak penting. Sebaiknya surat edaran dari rektor ditaati, “Sebab, masih banyak mahasiswa yang sering ke kampus,” ujar Tri Setiawan, Satpam kampus. Ia juga berpesan, agar mahasiswa tak keluar rumah kecuali keadaan yang genting saja.

 

Senada dengan Tri, Sarto Sutik, Kepala Humas IAIN Metro, juga mengatakan, pasti tujuan dari adanya perkuliahan daring adalah untuk menghindari adanya kerumunan manusia, sehingga pencegahan Covid-19 dapat dilakukan.

 

“Jadi ini sifatnya sementara sampai wabah teratasi, tetap melakukan aktifitas di rumah, hindari bepergian atau keluar rumah kalo tidak penting, serta jaga kondisi fisik dan pola hidup sehat. Sehingga adik-adik mahasiswa yang melakukan perkuliahan daring, tetap sehat dan dapat terhindar dari wabah yang sedang melanda” katanya via WhatsApp.

 

(Reporter/Atika)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *