Kronika

Artikel Kampus

Latar Belakang yang Mendalangi Meletusnya PKI di Indonesia

  • September 29, 2020
  • 3 min read
  • 167 Views
Latar Belakang yang Mendalangi Meletusnya PKI di Indonesia

Tragedi Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) merupakan peristiwa berdarah dan menimbulkan trauma mendalam bagi rakyat Indonesia. Tragedi tersebut bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan presiden Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Mulai dari 30 September hingga 01 Oktober 1965 di Jakarta dan Yogyakarta.

 

Terdapat enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat Indonesia beserta beberapa orang lainnya yang dibunuh dalam upaya kudeta. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi upaya untuk mengubah haluan ideologi Indonesia tersebut. Mungkin kamu sedikit lupa mengenai hal tersebut, yuk simak faktor-faktornya!

 

1. Isu Angkatan Kelima
Diawali dengan munculnya ide untuk usulkan 15 juta masa tani dan buruh dipersenjatai. Hal ini disampaikan Ketua Comite Central (CC) PKI D.N.Aidit sebelum menghadap Presiden pada 14 Januari 1965. Bahkan berita itu sampai ke telinga Perdana Menteri Cina, Zhou En Lai. Dalam kunjungan pada awal 1965, Zhou En Lai menawarkan bantuan 100.000 senjata ringan kepada Indonesia.

 

“Setelah tiba di tanah air, tawaran bantuan senjata tersebut dilaporkan kepada Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) di hadapan rapat Komando Operasi Tertinggi (KOTI).” Aku Omar Dani dalam buku pleidoinya, Tuhan, Pergunakanlah Hati, Pikiran dan Tanganku (2001: 43).

 

2. Isu Sakitnya Bung Karno
Sejak tahun 1964 hingga menjelang meletusnya G30S/PKI telah beredar isu sakit parahnya Bung Karno. Hal ini meningkatkan kasak-kusuk dan isu perebutan kekuasaan apabila Bung Karno meninggal dunia. Namun, menurut Subandrio, Aidit tahu persis bahwa Bung Karno hanya sakit ringan saja, jadi hal ini bukan merupakan alasan PKI melakukan tindakan tersebut.

 

3. Isu Masalah Tanah dan Bagi Hasil
Pada tahun 1960, keluarlah Undang-Undang Pokok Agraria (UU Pokok Agraria) dan Undang-Undang Pokok Bagi Hasil (UU Bagi Hasil) yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari Panitia Agraria yang dibentuk pada tahun 1948.

Baca Juga:  Kuliah Umum TBI Tingkatkan Solidaritas Jurusan

 

Peristiwa yang menonjol pada saat itu antara lain peristiwa Bandar Betsi di Sumatra Utara dan peristiwa di Klaten yang disebut sebagai ‘aksi sepihak’ dan kemudian digunakan sebagai dalih oleh militer untuk membersihkannya.

 

Keributan antara PKI dan Islam (tidak hanya NU, tetapi juga dengan Persis dan Muhammadiyah) itu pada dasarnya terjadi di hampir semua tempat di Indonesia, di Jawa Barat, Jawa Timur, dan di provinsi-provinsi lain juga terjadi hal demikian.

 

4. Isu Faktor Amerika Serikat
Dalam telegram kepada Presiden Johnson tanggal 06 Oktober, agen CIA menyatakan ketidakpercayaan kepada tindakan PKI yang dirasa tidak masuk akal karena situasi politis Indonesia yang sangat menguntungkan mereka, hingga akhir Oktober masih terjadi kebingungan atas pembantaian di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali yang dilakukan oleh PKI atau NU/PNI.

 

Pandangan lain, terutama dari kalangan korban dari insiden ini, menyebutkan bahwa Amerika menjadi aktor di balik layar dan setelah dekret Supersemar Amerika, memberikan daftar nama-nama anggota PKI kepada militer untuk dibunuh. Namun, hingga saat ini kedua pandangan tersebut tidak memiliki banyak bukti fisik.

 

Nah bagaimana para pembaca setia Kronika, sudahkah kamu ingat mengenai sejarah bangsa ini? Semoga beberapa isu yang mendalangi meletusnya peristiwa G30S/PKI tersebut dapat selalu mengingatkan kita pada perjuangan pahlawan terdahulu. Untuk lebih jelasnya lagi, bisa belajar melalui sumber terpercaya ya. Jas Merah, Jangan Melupakan Sejarah.

 

(Penulis/Marisa)

Sumber:

https://news.detik.com/berita/d-4726786/seputar-g30spki-peristiwa-penting-dalam-sejarah-indonesia

 

https://tirto.id/angkatan-kelima-diusulkan-pki-ditolak-angkatan-darat-cC14

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September

 

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

1 Comment

  • Assalamualaikum…
    Semangat menjalani rutinitas !!
    Singkat dan padat intinya dapet .

    Aku pengagum rahasia ” Frea nazira ….”

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *