Kronika

IAIN Mahasiswa Profil

Didi Pranata: Aku Bergerak Maka Aku Ada

  • Januari 19, 2021
  • 3 min read
  • 126 Views
Didi Pranata: Aku Bergerak Maka Aku Ada

Tepat pada Selasa, 12 Januari 2021 pria bersuku jawa terpilih menjadi Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I) melalui Kongres IV yang diadakan oleh Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro.

 

Didi Pranata, itulah nama lengkapnya, mahasiswa jurusan S1 Perbankan Syariah (Pbs/VI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Ia terpilih dengan perolehan 14 suara dari 18 suara penuh, melawan kotak kosong alias calon tunggal.

 

Anak dari pasangan Kasman dan Siti Harisatun ini terlahir menjadi anak bungsu dari tiga bersaudara. Memiliki keluarga yang harmonis, yang senantiasa mendukung penuh keputusan yang diambil oleh anak bungsunya. Namun, tak berarti lepas mempertimbangkan sebab akibat yang akan dilakukannya.

 

Pemuda berkulit hitam manis ini lahir pada 24 Juli tahun 2000, di Dusun Margo Bhakti, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Didi sapaan akrabnya, menempuh pendidikan SD di Kabupaten OKI, yaitu SDN 1 Margo Bhakti, lalu melanjutkan sekolah menengah di Mesuji, SMPN 6 Mesuji dan SMAN 2 Mesuji. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa S1-Pbs di IAIN Metro Lampung. Selama kuliah ia tinggal di sebuah kontrakan di Gang Jagalan 38B, Batanghari.

 

Pria bersuku Jawa ini juga telah mengikuti beberapa organisasi baik itu di bangku sekolah maupun di perkuliahan. Semenjak SMP dan SMA Didi telah aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Tak berhenti di situ, Didi juga aktif berorganisasi di bangku perkuliahan, ia tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikatan Pencinta Olahraga (Impor) dan menjadi pengurus Dema FEBI.

 

Dalam hidupnya, Didi memiliki sebuah motivasi, “aku bergerak maka aku ada”. Menurutnya setiap langkah kaki itu pasti menjadi guru dan apa yang dilakukan hari ini, itu menentukan bagi orang banyak di kemudian hari.

Baca Juga:  Pesta Rasa Para Muda

 

Menurut Didi, berorganisasi tidak hanya sekadar untuk ikut ikutan. Namun, dengan berorganisasi kita dapat belajar manajemen waktu, berinteraksi dengan orang banyak dan mengenal karakter seseorang, “Dengan berorganisasi hal yang kita dapat di dalam kelas bisa di implementasikan ke dalam organisasi maupun masyarakat. Karena dengan berorganisasi akan menjadikan seseorang itu lebih bertanggung jawab atas dirinya sendiri maupun orang lain,” ucapnya.

 

Didi selalu menanamkan 3 hal dalam mengatur waktu antara organisasi dan kuliah. Menurutnya kuliah prioritas, diskusi rutinitas, dan organisasi totalitas, “Dari 3 hal ini saya belajar tentang tanggung jawab dan kewajiban sebagai mahasiswa harus mampu menjalankan semua aktivitas tersebut beriringan. Baik itu kuliah maupun berorganisasi maka harus mampu membagi waktu antara hal tersebut,” katanya.

 

Didi juga menjelaskan cara mengatur waktu antara perkuliahan dan organisasi,” Caranya ialah mendahulukan tugas yang lebih penting dan tidak meninggalkan salah satunya untuk menyelesaikan salah satunya. Lakukan yang terbaik dalam segala bidang maka hasil nya tidak akan jauh dari keinginan,” pungkasnya.

 

Didi berharap semoga semua kegiatan yang sudah disusun nanti dapat terlaksana, “Dan tidak hanya menjadi sebuah rencana atau angan saja. Karena dalam sebuah organisasi harus mampu merealisasikan sebuah rencana yang sudah dibuat,” tuturnya.

 

(Reporter/Amel)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *