Setelah sempat me-reshuffle beberapa Menteri pada Selasa (22/12/2020), kini beredar kabar bahwa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, kembali melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat ini.
Hal ini diperkuat oleh pengakuan salah satu tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin. Seperti dilansir dari detik.com, “Insyaallah kalau tidak ada aral melintang pekan-pekan ini,” katanya saat dihubungi detik.com, Selasa (13/4/2021).
Masduki Baidlowi, Juru Bicara Wapres, membenarkan rencana tersebut. Ia mengatakan bahwa sudah ada diskusi antara Joko Widodo dengan Ma’ruf Amin terkait reshuffle kabinet.
“Kalau terkait dengan soal apakah nanti ada reshuffle, tentu Wapres udah rembukan, diajak rembukan oleh presiden,” ujar Masduki dalam konferensi pers secara daring, Senin (12/4/2021).
Masduki tidak memberikan informasi detail pembahasan mengenai reshuffle kabinet. Ia mengatakan nantinya akan ada pembicaraan spesifik antara presiden dan Wapres, “Jika semuanya clear baru dibicarakan,” lanjutnya.
Wacana reshuffle dalam dekat ini muncul seiring dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang sebelumnya menyetujui dibentuknya Kementerian Investasi dan penggabungan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dengan Kemenristek (Kementerian Riset dan Teknologi).
Sebelumnya, terdapat enam menteri baru yang sudah di-reshuffle pada akhir 2020 lalu. Mereka adalah Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif, menggantikan Wishnutama. Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara. Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
Kemudian Menteri Agama dipegang Yaqut Cholil Qoumas, menggantikan Fachrul Razi. Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, menggantikan Edhy Prabowo. Terakhir, Muhammad Lutfi menjabat Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
(Penulis/Novia)
Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-5531618/obrolan-jokowi-maruf-dan-sinyal-reshuffle-yang-makin-kuat