Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, melaksanakan Musyawarah Himpunan Mahasiswa (Muhima) IV. Bertema Mempertahankan Budaya Demokrasi di Jurusan Tadris IPS, dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus I IAIN Metro, Rabu (29-12-21).
Turut hadir Tubagus Ali Rachman Puja Kesuma, Ketua Jurusan TIPS sekaligus membuka acara, Wardani, Tusriyanto, dan Welferina Hamer selaku Dosen TIPS, Joko Sampurno, Ketua Umum HMJ TIPS, Nia Puspita Rini, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F) FTIK, Jamil Kurniawan, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas (Sema-F) FTIK, dan perwakilan HMJ FTIK, serta 40 peserta.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari ini, bertujuan untuk melaporkan aktivitas kerja HMJ TIPS selama satu tahun kepengurusan. Selain itu, berguna untuk musyawarah mengenai tata tertib persidangan, pembacaan Laporan Pertangungjawaban (Lpj), pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART), serta pemilihan ketua umum periode selanjutnya.
Tubagus, dalam sambutannya berpesan, dalam kegiatan ini agar lebih mengedepankan musyawarah bersama daripada voting. “Pemilihan kandidat harus di adili dengan seadil-adilnya. Kalian sudah mahasiswa, sudah bisa membangun kedemokratisan di tingkat mahasiswa dan institut,” ujarnya.
Sementara itu, Yesika Nindi Safitri selaku Ketua Pelaksana memaparkan arti demokrasi. Menurutnya, Demokrasi adalah sebuah kebebasan dalam berpendapat dan menentukan sikap. Demokrasi juga harus berlandaskan kultur bangsa, UUD 1945, dan pancasila.
Yesi mengungkapkan bahwa terdapat tiga kandidat ketua umum, yaitu nomor urut 1, Nur Aziz Hambali, nomor urut 2, Yesika Nindi Safitri, dan nomor urut 3, Arif Primahadi. Ketiganya merupakan mahasiswa jurusan TIPS angkatan 2019. Ia pun berharap, setelah terpilihnya kepengurusan baru dapat membawa jurusan TIPS menjadi lebih baik dan terarah.
Antusias datang dari peserta, Riska Dwi Lestari (TIPS’21), ia mengaku bahwa kegiatan yang masih awal ia ikuti ini, dapat memberikan ilmu dan belajar musyawarah. “Saya kan baru awal mengikuti kegiatan ini, jadi saya bisa mendapatkan ilmu baru dan belajar musyawarah dalam organisasi sehingga saya sangat antusias,” ucapnya.
Berbeda dengan Nofrizal Rexa (TIPS’18), ia berpendapat bahwa acara tersebut dapat membantu mahasiswa dalam memahami arti demokrasi dan mempertahakan kultur di lingkungan mahasiwa dan masyarakat. “Saya berharap ke depanya agenda ini tetap diadakan secara baik dan tertib. Lebih semangat berorganisasi sehingga tercapai acara ini dengan lancar semestinya,” ungkapnya.
(Reporter/Utami)
