Aku Tetaplah Milikmu, Bunda..
Semua orang bisa saja tahu
Namun tak semua bisa mengerti
Meskipun sulit untuk melepaskan rasa tak ikhlas
Lambat laun luka itu akan menghilang
Dan berlalu pergi..
Meski membekas, itu tak terasa sakit
Masa sulit yang pernah melingkupi kita..
Saat mereka melihat dengan sebelah mata
Tak mengapa..
Semua akan indah pada waktunya
Bunda..
Dengarkanlah..
Aku akan kembali,
Aku tak peduli dengan cemo’oh mereka
Biarlah mereka berbicara sesuka hati
Yang terpenting bagiku..
Tetaplah menantiku hingga aku pulang
Membuatmu tersenyum manis menatapku
Membuatmu tersenyum bahagia..
Mungkin saat ini aku belum memberikan apapun untukmu
Belum bisa membuatmu bahagia..
Tetaplah menanti dan bersabar .
Aku tetaplah milikmu sampai kapanpun
Meskupun ribuan bukit ,dinding, bahkan menghalangi kita..
Kau tetaplah miliku..
Aku tetaplah milikmu..
Hati mu yang selalu bersabar..
Lisan mu yang terus menasehatiku dan mendo’akanku
Memeluk ku dalam setiap doa..
Fikiran dan hati hangat mu
yang selalu mengerti dengan semua sifat dan tingkahku
Tiada yang lebih mengerti selain dirimu
Apapun yang terjadi..
Aku tetaplah milikmu, kau mentari dalam hatiku
Saat aku redup.. kau tetap menemani
Bersabarlah..
Bocah kecil mu akan segera dewasa..
Bunda..
Aku menyayangimu..