Tim Balai Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan peninjauan terhadap Gedung Akademik Center (GAC) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro yang terletak di Kampus II, IAIN Metro, Jumat (29-07-2022).
Gedung yang digadang-gadang akan menjadi ikon IAIN Metro dalam hal akademik seperti acara wisuda, Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK), dan lainnya akhirnya mendapatkan angin segar. Gedung yang telah berstatus Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sejak 2019 ini direncanakan akan dilanjutkan pembangunannya oleh Kementerian PUPR pada tahun ini.
Agus Hamdani, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, menjelaskan bahwa di antara yang mempunyai gedung mangkrak sebanyak 12 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), salah satunya adalah IAIN Metro. Dari 12 PTKI tersebut, 6 di antaranya gugur dengan sendirinya karena masih mempunyai kasus dan 6 lainnya lolos administrasi dokumen. Kemudian tiga PTKI lolos dokumen dan baru dilanjutkan di tahun 2022, sampai akhirnya hanya satu PTKI yang terpilih oleh Kementerian PUPR untuk dilanjutkan pembangunannya, yakni IAIN Metro.
Awal melanjutkan anggaran tersebut Rp13 Miliar kemudian dihitung ulang menjadi Rp29 Miliar. Namun, Rp29 Miliar tersebut dikatakan oleh Ibu Kepala Balai PUPR bahwa jika kondisi barang tidak bisa dipakai maka dihapus saja.
“Jadi, nanti akan diturunkan dan dicek semua. Jika masih bisa dipakai akan dinaikkan lagi, jika tidak ada, kemungkinan akan diganti dan akan menambah anggaran,” ungkap Agus.
Soal penambahan anggaran, Agus Hamdani mengatakan bahwa itu sudah menjadi urusan dari kementerian PUPR. “Jadi, dimulai tahun ini hingga 2024 yang di mana di 2024 itu sudah bisa dipakai. Melihat dari perform para pekerja, kontraktor juga sudah bagus,” ujarnya.
Kepala balai melakukan anggaran penyelesaian GAC benar-benar bisa dimaksimalkan. Saran dari kepala balai bahwa material yang ada dapat di-review kembali, untuk kemudian diberi justifikasi teknis oleh konsultan perencana. Jika tidak bisa dimanfaatkan akan diganti dengan yang baru. Untuk kebutuhan anggaran juga bisa dihitung ulang dan akan diajukan kembali.
Setelah peninjauan oleh tim PUPR, musyawarah kembali diadakan di Gedung Fakultas Syariah. Dihadiri oleh kepala balai PUPR beserta timnya, tim dari IAIN Metro, tim Manajemen Konstruksi (MK), tim konsultan perencanaan, dan kontraktor.
Musyawarah tersebut membahas terkait kelanjutan teknis apa yang sudah disarankan oleh ibu kepala balai. Hasil dari musyawarah itu sendiri adalah untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan. “Jadi, sebelum review dan justifikasi teknis final, tidak bekerja terlebih dahulu dan harus menunggu kesepakatan,” jelas Agus.
Selanjutnya, akan ada kelanjutan pembahasan teknis untuk review penyusunan justifikasi teknis. Dalam hal ini, Agus Hamdani berharap, setelah pertemuan ini pekerja segera memulai dan pembangunan dapat dilaksanakan di tahun ini sampai tahun 2023. “Jikalau anggaran untuk yang sekarang pun kurang maka ada kemungkinan akan diajukan untuk tahap II,” ungkapnya.
(Reporter/Abizard/Adila)