Kronika

Artikel Health Info

Bahaya Minuman Manis: Ancaman Serius Bagi Ginjal Anak

  • Agustus 23, 2024
  • 4 min read
  • 63 Views
Bahaya Minuman Manis: Ancaman Serius Bagi Ginjal Anak

Kemajuan teknologi medis telah membawa dampak signifikan pada praktik medis pada masa kini, salah satunya termasuk peningkatan popularitas pasien penderita gagal ginjal kronis. Maraknya fenomena cuci darah di era sekarang ini merupakan fenomena yang perlu di pikirkan kedepannya khususnya dunia kesehatan, fenomena ini memunculkan berbagai perdebatan serta pertanyaan tentang keefektifan, aksesibilitas, dan dampak jangka panjangnya pada pasien.

Pada umumnya cuci darah lebih sering dikaitkan dengan orang dewasa, namun akhir- akhir ini marak terjadi di kalangan anak-anak ternyata juga bisa mengalaminya. Bahkan belakangan ini, ramai di media sosial laporan mengenai banyaknya anak-anak yang harus cuci darah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa penyebab dari fenomena banyak anak cuci darah?

Ginjal adalah salah satu organ yang penting dalam tubuh. Organ ini berfungsi untuk menjaga kestabilan tubuh, seperti memproduksi sel darah merah, mengatur tekanan darah, mengendalikan kadar mineral pada darah, dan mengatur tingkat air pada tubuh. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dengan mengurangi asupan minuman yang manis.Beberapa dampak negatif yang bisa muncul saat anak-anak mengonsumsi minuman manis dalam jumlah yang berlebihan. Berikut beberapa bahayanya bagi anak:

  • Minuman Manis Susu formula mengandung Maltodekstrin yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah, resiko diabetes, obesitas, PCOS karena indek glikemiknya tinggi.
  • Mengandung Minyak Nabati yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung jika dikonsumsi dalam jumlah besar
  • Mengndung sukrosa yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Minyak ikan yang mengndung DHA jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat berbahaya bagi Kesehatan hati dan jantung.

Data survei Kesehatan Indonesia 50% anak usia 3-14 tahun rentan terkena penyakit gagal ginjal, hal ini disebabkan karena mengonsumsi minuman manis atau minuman kemasan lebih dari satu kali dalam sehari. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut indikator awal kerusakan gagal ginjal karena gaya hidup memprihatinkan sehingga meningkatkan resiko Diabetes Melitus tipe 2 dan jika dibiarakan secara terus menerus berujung pada gagal ginjal. Di bawah ini merupakan beberapa penyakit yang Sering Menyerang  pada Anak diantaranya :

  1. Diare : Anak dikatakan diare jika buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari, terlebih jika feses yang dikeluarkan cenderung encer.
  2. Demam : Demam merupakan gejala penyakit yang sering dialami anak. Ini karena seiring pertumbuhannya, demam adalah respon alami tubuh terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh anak- anak.
  3. Radang Tenggorokan : Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri, sehingga menyulitkan anak ketika hendak menelan makanan dan minuman.
  4. Eksem : Eksem adalah kelainan kulit yang ditandai dengan peradangan atau pembengkakan pada kulit, serta kemerahan dan rasa gatal.
  5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) : Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Gejala yang ditimbulkan antara lain: hidung tersumbat (sering mengeluarkan ingus), bersin, batuk, demam, sakit kepala, kelelahan, dan sakit saat menelan.
Baca Juga:  Tingkatkan Kreativitas Siswa, Mahasiswa KKN IAIN Metro Gelar Seminar Videografi

Solusi agar anak-anak terhindar dari penyakit merupakan salah satu peran orang tua agar bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Anak- anak pada era sekarang paling gemar mengkonsumsi minuman manis dan juga minuman kemasan yang masih banyak mengandung pengawet, tetapi tetap saja kunci utama yakni kontrol orang tua.

Ada tiga tahapan yang orang tua wajib perhatikan dan berikan pada anak agar terhindar dari gagal ginjal ; Pertama, anak harus terus aktif, tidak boleh malas bergerak atau kerap disebut mager. Kedua, penggunaan garam dibatasi. Ketiga, yakni anak harus minum air putih yang cukup dan melakukan monitoring fungsi ginjal. Hal ini tentu harus digaris bawahi juga, mengingat saat ini banyak anak yang jadi tak suka minum air putih karena kerap minum minuman kemasan.

Dengan semakin banyaknya kasus cuci darah, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan ginjal dan upaya pencegahan penyakit yang berpotensi membutuhkan prosedur ini. Selain itu, dukungan sosial serta penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tentang penyebab serta cara mengatasi masalah kesehatan yang memerlukan cuci darah. Melalui kerja sama yang erat antara tenaga medis, keluarga, dan pasien, diharapkan mampu memberikan dukungan optimal bagi mereka yang harus menjalani prosedur cuci darah demi menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Referensi :

https://www.halodoc.com/artikel/kebanyakan-konsumsi-minuman-manis-sebabkan-gagal-ginjal-kronis

https://www.halodoc.com/artikel/5-penyakit-yang-sering-menyerang-anak

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/viral-banyak-anak-harus-cuci-darah-ini-tips-menjaga-ginjal-anak-tetap-sehat-23FLJLJwlj0

(Penulis : Khaliya)
(Foto : Istimewa)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *