Kronika

Kampus

BBQ menghilang

  • April 18, 2011
  • 2 min read
  • 71 Views

Laporan : Nurma Lutfiana
STAIN ;Bimbingan Belajar Baca Qur’an (BBQ) berawal dari kekhawatiran pihak lembaga melihat kenyataan bahwa masih banyak mahasiswa yang belum bisa maupun kurang lancar membaca Al-qur’an. Lembaga mempercayakan bimbingan tersebut pada pihak UPI bekerjasama dengan BEM STAIN, khususnya menteri Agama BEM STAIN. Pada saat Launcing pertama BBQ banyak mahasiswa  yang hadir, namun selama ini kondisinya masih menyurut.
Ketika ditanyakan kepada Staff Mentri Agama, Fauziah mengutarakan bahwa di semester ini, BBQ akan tetap berjalan. Dengan pertemuan sekali sepekan. Karena dengan BBQ merupakan wadah, penampung mahasiswa dalam mempelajari bacaan Al-Qur’an. Yang terpenting adalah dukungan dari semua pihak dalam penunjang kegiatan BBQ.
Perlu banyak pembaharuan dari kegiatan BBQ yang belum maksimal. Hal ini juga dikarenakan dari pihak Menag sendiri belum mendata rincian nama mahasiswa yang mengikuti BBQ, juga tutor yang selalu digantikan. “ kami kesulitan untuk menghubungi peserta BBQ, karena dari awal data contak person tidak ada “lanjutnya.
BBQ hanya 2 bulan berjalan, selanjutnya belum di ketahui kepastiannya. “Saat ini BBQ masih belum aktif, dan kami masih menindaklanjuti kejelasannya” Jelas Zainal Arifudin selaku Menteri agama melalui via telepon.
 “Untuk ke depan BBQ diharapkan memiliki potensi yang bagus, BBQ tetap dilaksanakan dengan lebih baik dan mahasiswa benar-benar memiliki keseriusan dalam mengikuti” Ungkap Zainal mengakhiri pembicaraan. 
Dwi Lestari, mahasiswa EI semester satu yang juga merupakan peserta BBQ mengungkapkan, “ Sangat disayangkan jika BBQ tidak di lanjutkan, karena mahasiswa butuh pembelajaran membaca Al-Qur’an sesuai dengan Tajwidnya”.[]
Bagikan ini:
Baca Juga:  Semarak Bazar TBI Fair 2017
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *