Bedah Buku Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer
Dewan Mahasiswa (Dema) bidang pendidikan berkerjasama dengan Komunitas Pegiat Literasi Melati (KPLM) mengadakan bedah buku yang berjudul “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer bertempat di gedung E8 lantai I sekertariatan Sema, Dema, dan HMJ FEBI, Jumat (20/4) pukul 08.30 WIB.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 13 peserta dari jurusan Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah. Bedah buku ini menghadirkan Julianto Nugroho dari pegiat Jurai Siwo Corner (JSC) sebagai pembahas.
Buku ini memiliki tebal 535 halaman dan berisi tentang perjalanan seorang tokoh bernama Minke. Minke adalah salah satu anak pribumi yang sekolah di HBS. Minke digambarkan sebagai seorang revolusioner dibuku ini. Ia berani melawan ketidakadilan yang terjadi pada bangsanya. Ia juga berani memberontak terhadap kebudayaan jawa, yang membuat nya selalu dibawah. Selain tokoh Minke, buku ini juga menggambarkan seorang “Nyai” yang bernama Nyai Ontosoroh yang dianggap sebagai perempuan yang tidak mempunyai norma kesusilaan karena setatusnya sebagai seorang istri simpanan.
Julianto Nugroho mengungkapkan, suatu hal yang menarik adalah ketika Minke menikah dengan Annelies. “Pada malam pertama, mereka melakukan hubungan suami istri. Annelies berkata, apa aku bukan yang pertama? Lalu Minke manangis menceritakan bahwa dirinya sudah tidak perawan, ternyata yang pertama menyetubuhi dia adalah kakaknya sendiri,” tambahnya.
Mustika Edi Santosa, Ketua Pelaksana mengatakan, fakultas FEBI mempunyai banyak potensi tetapi kurang pemberdayaan. “Banyak kegiatan tetapi tidak ada yang meliput kegiatan tersebut,” ujarnya.
Mustika berharap “dengan adanya kelas-kelas ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa FEBI. Tujuannya supaya mahasiswa memiliki budaya literasi dan wadah untuk berdiskusi,” tambahnya.
Julianto Nugroho menyimpulkan, intinya dari buku tersebut, seorang Pram ingin menyampaikan permasalahan kehidupan manusia seperti permasalahan percintaan dan peminisme. “Didalam kehidupan bumi terdapat cerita tentang permasalahan manusia,” tutupnya.
(Reporter/Ratna/Resti)