“Bengkel Sastra” Geliat Sastra di Metro
Komunitas sastra sekota Metro dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum berkumpul di nuwo budaya kota Metro. Kegiatan ini adalah perdana untuk membahas sastra. Kali ini, puisi menjadi bahasan yang didiskusikan dengan judul “saat kau pergi” karya salah satu peserta. Solihin (ucok) yang menjadi tutor dalam pembahasan puisi kali ini banyak mengkoreksi puisi tersebut.
“Lisensia politika seorang penyair, adalah untuk mempertahankan puisinya, ini memang diperlukan,” ujar bang ucok panggilan akrabnya saat mengevaluasi puisi tersebut. Dalam mengkoreksi 3 bait puisi tersebut, butuh waktu lebih dari 20 menit. Sampai saat koreksi terakhir puisi tersebut berganti judul dan berubah menjadi “kelepak terakhir”. Ucok menambahkan, dalam membuat puisi itu perlu terus diedit sampai puisi tersebut menjadi bagus.
“Geliat satra di Metro sudah ada apresiasi. Lanjutan dari 2 kali pelatihan dari Dewan kesenian Lampung berlanjut menjadi bengkel satra,” ujar Ucok.
Tambahnya, peserta yang hadir kali ini dari Komunitas Penulis Pelajar Metro (KP2M), mahasiswa juga umum.
Nuwo budaya kini setiap harinya ada kegiatan. Kecuali hari minggu. Di bawah naungan Dewan Kesenian Metro (DKM), berikut kegiatan senin sampai sabtu; tari bali, melukis, tari lampung, teater, tari jawa dan musik tradisional lampung, serta bengkel sastra dihari sabtunya. (Surya)