Berkah Ramadhan, Puasa dari Sudut Pandang Islam dan Ilmu Kesehatan
Laporan: Anisa, Aprina, Ayu
Ajang pelatihan takwa bagi orang-orang yang beriman, inilah Puasa Ramadhan. Berpuasa di bulan yang penuh keberkahan ini tak hanya pahala yang kita dapatkan, melainkan meningkatnya ketaqwaan dan memperoleh segudang manfaat yang berkenaan dengan kesehatan. Kronika mencoba menghadirkan pembahasan mengenai Puasa dari sudut pandang Islam dan Ilmu Kesehatan.
QS. Al-Baqarah: 183 menjadi dasar wajibnya puasa bagi setiap hamba Allah. “Puasa mengajarkan kita untuk bersikap Tawadu’ (rendah hati), Qana’ah (menerima apa adanya), mengajarkan kita empati, dan membuat diri kita menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang, serta mengajarkan kita untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan hak kita,” jelas Ketua MUI Kota Metro, Drs. M. Shaleh, M.A. Saat ditanya perihal manfaat Puasa beliau juga menyarankan agar amalan-amalan dibulan Ramadhan seperti bertadarus, wirid, berdzikir, membaca buku pengetahuan tentang agama, dan melakukan hal-hal positif lainnya yang tidak mengurangi pahala puasa dapat dilaksanakan.
“Disunnahkan oleh Rasulullah saw. menyegerakan dalam berbuka puasa dan mengakhirkan waktu sahur,” tambahnya. Beliau pun berpesan untuk mahasiswa STAIN untuk membiasakan diri melakukan hal-hal positif dalam rangka untuk kebaikan agar mendapat pengaruh yang baik juga. Selain itu, agar kita menjauhkan diri dari hal-hal yang membuat hilangnya amalan-amalan ibadah puasa.
dr. Bahar Azwar, SpB. Onk. dalam bukunya yang berjudul “Manfaat Puasa Menurut Ilmu Kesehatan” menyatakan bahwa dengan niat yang kukuh saja sudah memudahkan puasa dengan mewajibkan daerah 11 (daerah perencanaan di otak manusia, red.) mengirimkan sinyal larangan untuk menikmati yang dihalalkan pada semua indra. Selain niat, berbagai berkat didapat dari sahur. Mencukupi energi yang dibutuhkan tubuh untuk tahap pertama, makanan yang mengandung serat dapat bertahan hingga 8 jam, sedangkan yang tidak mengandung serat selama 3 sampai 4 jam. Maka, dianjurkan mendahulukan buah-buahan segar di setiap sahur.
Secara ilmiah, tatkala energi tidak tercukupi saat sedang berpuasa maka tubuh mulai melakukan pembakaran lemak yang menumpuk di berbagai bagian tubuh, dapat diartikan berat badan akan berkurang dan tubuh menjadi enteng. Selain itu dalam bukunya, dr. Bahar Azwar, SpB. Onk. mengatakan, puasa Ramadhan pun akan menuntaskan semuanya termasuk penyakit bukan infeksi diantaranya kanker, kegemukan, makan minum yang berlebihan, penyakit keturunan, incest atau kawin dengan keluarga sendiri, AID, homoseks, kanker payudara, membujang, kanker mulut rahim, berzinah hati dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, secara khusus menurut seorang ilmuwan non-muslim, sekurang-kurangnya tercatat 25 penyakit yang dapat dikalahkan dengan berpuasa diantaranya, pilek, flu, bronkitis, sakit kepala, sembelit gangguan pencernaan, diare, alergi makanan, alergi lingkungan, asma, insomnia, penyakit-penyakit kulit, penyempitan pembuluh darah, penyakit koroner, angina pectoris, hipertensi, diabetes, demam, keletihan, sakit punggung, penyakit mental, kegemukan, kanker dan epilepsi.
Jika kita mengerti dan menyadari bahwa puasa yang dilakukan seperti petunjuk Rasulullah saw. maka kita akan dapat, Pertama, mengurangi penimbunan makanan atau lemak. Kedua, meringankan beban berbagai alat penting bagi tubuh seperti otak, jantung, usus, hati, paru, ginjal. Ketiga, memudahkan pembaruan sel-sel tubuh.
Dibagian akhir pembahasan dalam bukunya, dr. Bahar Azwar, SpB. Onk. memberikan kesimpulan, bahwa penelitiannya menunjukkan angka-angka kejahatan di negeri-negeri Muslim mengalami penurunan signifikan dalam bulan Ramadhan. Maka, Puasa Ramadhan dibutuhkan untuk bangsa ini, tetapi janggal bila si penganjur tidak melaksanakannya. Kemudian, bila mayoritas Islam Indonesia bukan hanya statistik, bangsa ini akan bangkit kelak. Insya Allah.[]