Universitas Islam Negri (UIN) Jurai Siwo Lampung (Jusila) mengadakan Seminar Beasiswa Studi Kementerian Pendidikan Taiwan Tahun 2026 dengan mengusung tema Membuka Wawasan Internasional di Pendidikan Dunia. Berlangsung di Gedung Academic Center (GAC) Kampus II UIN Jusila, Kamis (23/10/2025).
Acara tersebut digelar selama dua jam mulai pukul 14.00—16.00 WIB. Dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) III, Akla, dan juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Wakil Dekan I Febi serta diikuti oleh 250 peserta, diantaranya mahasiswa FEBI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan (FTIK), Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD).
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama antara UIN Jusila dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta dan Taiwan Education Center (TEC) Indonesia. Tujuan dari acara tersebut yakni untuk mendorong mahasiswa memperoleh bantuan beasiswa pendidikan dari Taiwan serta memberikan wawasan komprehensif bagi civitas academica terkait peluang beasiswa Strata 1 (S1), S2, dan S3 di negara tersebut.
Bidang Pusat Hubungan Internasional, Ahmad Madkur, saat diwawancara Kronika mengungkapkan bahwa peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi selama seminar berlangsung, “Sangat antusias sekali tadi, banyak yang bertanya dari berbagai fakultas jadi antuasiasmenya sangat tinggi, sampai keterbatasan waktu kita tidak bisa mengakomodasi semuanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III, Akla, menilai bahwa seminar tersebut merupakan langkah yang penting dalam memperluas kerja sama luar negeri serta mendukung visi internasionalisasi kampus, “Ini adalah bentuk langkah kerja sama luar negeri, bagi lulusan S1 yang mau ke S2 atau S3, juga dosen yang berminat, itu memberikan peluang kepada mereka, saya kira ini sebuah program yang sangat positif, karena ini juga merupakan program internasional UIN Jusila yang salah satu visinya adalah menjadi kampus yang berdampak global, jadi kita mengadakan kegiatan seperti ini untuk mendukung visi itu,” tuturnya.
Ia berharap agar mahasiswa dan dosen dapat berpartisipasi aktif dalam peluang beasiswa tersebut, “Tentunya teman-teman mahasiwa dan dosen nantinya akan mencoba berpartisipasi dalam kompetisi beasiswa pendidikan ini, pendidikan internasional, dan semoga akan diterima dan melanjutkan pendidikan studi disana,” ujarnya.
Lebih lanjut, Akla juga menjelaskan bahwa kesempatan beasiswa serupa tidak hanya terbuka di Taiwan, tetapi juga akan terbuka di berbagai negara lain, “Menurut saya nanti akan ada seminar negara lain, kemudian teman-teman mahasiswa itu akan terbuka wawasannya betapa banyaknya kesempatan melanjutkan studi lanjut keluar negeri, tidak hanya di Taiwan saja,” ungkapnya.
Ismiyatul Fadilah, mahasiswa Manajemen Haji dan Umrah (MHU’24) menanggapi bahwa seminar tersebut sangat membantu dalam memahami proses pendaftaran beasiswa, “Sangat membantu mahasiswa mempersiapkan diri dalam proses pendaftaran dan seleksi beasiswa,” tuturnya.
Ia berharap di tahun selanjutnya dalam kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan agar lebih banyak mahasiswa termotivasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri, “Semoga di tahun selanjutnya akan diadakan lagi beasiswa ini dan semoga para mahasiswa antusias untuk menghadirinya, teman-teman mahasiswa bisa termotivasi dan semoga bisa mendapat beasiswa,” tuturnya.
Tanggapan lain datang dari Fajar Shodiq Ibrahim mahasiswa Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS’23), ia menyampaikan bahwa seminar tersebut memberi wawasan yang bermanfaat tentang peluang pendidikan di Taiwan, “Edukasi tentang pengetahuan program beasiswa yang diprogramkan Kementerian Pendidikan Taiwan sangat bermanfaat sekali,” tuturnya.
Ia juga berharap agar kampus semakin aktif memperluas jejaring internasional di masa mendatang, “Semoga kedepannya UIN Jusila banyak melakukan kerjasama dengan pihak pihak terkait, terutama internasionalnya, karena pastinya dalam proses perubahan suatu teknik itu kita perlu namanya perbaikan setiap tahunnya,” ungkapnya.
(Reporter/Rafi/Rehan)