Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengadakan pelepasan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun angkatan ke-3. Bertempat di Ruang Saifuddin Zuhri, Gedung Rektorat Lt.II, Jumat (17-06-2022).
Turut hadir Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Sainul, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM), Aguswan Khotibul Umam.
Siti Nurjanah, melalui Zoom Meeting, berpesan agar mahasiswa yang lulus seleksi untuk mengikuti kegiatan ini dapat memahami visi dan misi KKN Melayu Serumpun ini. Kemudian, hasilnya dapat diimplementasikan ke masyarakat kampus maupun di luar kampus.
Ia juga mengingatkan agar para mahasiswa tidak membawa paham radikalisme serta menjaga nama baik lembaga. ”Kalian akan bertemu dengan adat istiadat yang kalian temukan, jangan buru-buru memberi makna sebelum kalian kenali. Yang tadinya perbedaan akan menjadi satu kesatuan, satu persamaan,” tuturnya.
KKN ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatera dan beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Brunei Darussalam. KKN tersebut akan dilaksanakan di kabupaten Aceh Jaya dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh sebagai tuan rumahnya.
Sebelumnya, hanya ada tujuh mahasiswa yang akan menjadi delegasi dalam KKN ini. Namun, karena pertimbangan setiap fakultas mengirimkan dua mahasiswa, maka digenapkan dari total tujuh mahasiswa menjadi delapan mahasiswa. “ Ya, alasannya menggenapkan ya. Karena KKN ini kan maksimal delapan orang, jadi ya digenapkan,” jelas Ahmad Zumaro, Ketua Panitia .
Delapan Mahasiswa tersebut ialah Nur Kholis, Tadris Matematika (TMTK’19), Umi Saputri, Tadris Biologi (TBio’19), Mega Anjarwati, Hukum Ekonomi Syariah (HESy’19). Nur Kholis, Hukum Tata Negara (HTN’19), Ginta Dwiki Meliana, Perbankan Syariah (PBS’19), Muhammad Taufiqur Rohman, Ekonomi Syariah (Esy’19), Tiara Nur Mulyawati, Bahasa dan Sastra Arab (BSA’19), dan M. Abdul Wahid Hasyim, Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI’19).
Delegasi dari IAIN Metro tersebut direncanakan akan berangkat pada Senin malam (20/6) dan tiba di bandara pada Selasa pagi (21/6), menggunakan transportasi udara. Mengenai biaya, pihak kampus hanya memberikan bantuan berupa transportasi untuk berangkat dan pulang.
Namun, untuk biaya hidup saat mahasiswa melaksanakan KKN di tanggung secara pribadi oleh masing-masing mahasiswa. “Untuk transportasi lembaga yang menanggung, namun untuk biaya hidup itu pribadi,” ujar Ahmad Zumaro.
Ahmad berharap IAIN Metro dapat menjadi tuan rumah untuk KKN Temat Melayu Serumpun selanjutnya. Selain itu, ia juga berharap nantinya mahasiswa dapat membawa hal baik saat kembali setelah mengkuti kegiatan KKN Melayu Serumpun ini. “Mahasiswa kita dapat berkompetisi dengan baik dan dapat menghasilkan inovasi yang baru,” tambahnya.
Umi Saputri selaku peserta merasa bersyukur bisa lulus seleksi, mengingat persaingan yang begitu kompetitif. “Dari segi mahasiswa FTIK itu punya banyak prestasi, jadi pas ketika diterima ya Alhamdulillah,” ucapnya.
Umi berharap, KKN Serumpun Melayu dapat terus berjalan dan program di tahun ini lebih baik dari sebelumnya. para peserta dapat berkompetisi melalui kegiatan-kegiatan yang akan disenggelarakan.
Sementara itu, Tiara Nur Mulyati mengaku mempersiapkan jauh-jauh hari, mulai dari pengumpulan berkas hingga kesehatan fisik dan mentalnya. “Karena kan gak mungkin ke negeri orang tanpa ada persiapan mental dan fisik, apalagi kalau kurang sehat di sana malah gak jadi KKN,” ucapnya.
Tiara berharap agar diberikan keselamatan dalam perjalanan menuju lokasi tujuan. Setelah itu, dapat berkontribusi dalam kegiatan yang ada sehingga bisa mengembangkan IAIN Metro. Hasil yang diperoleh dapat menjadi dapat mengembangkan nama IAIN Metro.
(Reporter/Azis)