Family Day, Eratkan Ukhuwah
Laporan: Mu’ad, Nasrul
STAIN ; Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Islah STAIN Metro selenggarakan acara family day yakni sebagai kegiatan keakrapan sesama anggotanya Minggu (15/4). Dalam rangkaian acaranya, aktivis dakwah kampus tersebut pada pembukaan acara menyelenggarakan upacara bendera sebagai rasa nasionalisme untuk menghormati pejuang terdahulu. Sementara untuk acara intinya terdapat kegiatan game (permainan) dan daur ulang, yakni membuat suatu karya dari barang bekas. Acara ini juga diikuti oleh 100 aktivis dakwah kampus.
Ketua Divisi Harmonisasi Internal Departement Kaderisasi Catur Wahyudi mengatakan kegiatan keakrapan famili day sebenarnya telah diadakan sejak satu tahun sebelumnya. Selanjutnya tujuan dilaksanakan agenda tersebut untuk mempererat persaudaraan, rasa keukhuwahan, dan menumbuhkan rasa kekeluargaan antar anggota. Sehingga dikatakannya, jika terjadi perbedaan pendapat atau sebuah kekecewaan antar anggota, mereka bisa mengingat kegiatan hari itu. “Kegiatan ini tidak memakan banyak biaya maupun fasilitas, biaya hanya Rp 200 ribu untuk makan siang dan kebutuhan peralatan. Biaya tersebut diambil dari infaq peserta lomba seikhlasnya,” kata Catur.
Dikatakannya juga, dalam kegiatan family day ada banyak perlombaan unik yang dilaksanakan perkelompok seperti; balap klereng, menggambar, memindahkan ikat karet dari sedotan satu ke yang lain dengan cara menggigitnya, lalu dilanjutkan dengan memetik amplop dari pohon yang di dalamnya ada nilai nominal uang tiruan Rp.500 ribu hingga zonk atau kosong. Setelah peserta mendapatkan uang tiruan tersebut dilanjutkan untuk membeli barang-barang bekas yang sudah dipersiapkan di gazebo. Barang bekas yang digunakan untuk dimanfaatkan kembali antara lain kardus bekas, plastik deterjen, botol mineral, dan karet-karet bekas. “Dari barang-barang yang di beli itu, peserta lomba mendaur ulang atau dibuat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan. Hasil dari pemanfaatan barang bekas tiap-tiap kelompok akan dinilai oleh juri lomba yang terdiri dari para anggota senior. Tentunya hasil kerja kelompok yang paling menarik, kreatif dan unik akan menjadi pemenang lomba tersebut yang merupakan lomba terakhir,” tuturnya.
Sebelumnya juga, pada Kamis (5/4) UKM LDK Al-Islah juga mengadakan seminar sekolah pengembangan diri (SPD). Kegiatan yang berlangsung di gedung serba guna (GSG) STAIN Metro tersebut diikuti ratusan mahasiswa dan pelajar kota Metro. Sementara tema dari acara motivasi ini yakni “Kuliah Aktif Organisasi Nggak Pasif” dengan menghadirkan Asrul Fauzi seorang penulis buku jadi mahasiswa mesti gila.
Tri Susanto selaku ketua pelaksana mengatakan tujuan dari kegiatan ini untuk mengajak mahasiswa agar mau berorganisasi. Hal itu dikatakan karena banyak mahasiswa yang ingin mengikuti atau bergabung di dalam organisasi, tetapi kebanyakan mahasiswa takut jika mengikuti sebuah organisasi nilai IPK mereka akan turun. “Harapannya dengan diadakanya seminar sekolah pengembangan diri tersebut mampu memotivasi para mahasiswa untuk berorganisasi, seperti halnya yang tertera di dalam tema,” kata Tri.
Salah satu peserta Ani Muliani mahasiswi prodi PAI semester II berharap agar lebih sering di adakannya seminar di kampus yang sifatnya memotiasi para mahasiswa untuk lebih berkembang pola berfikirnya. Menurutnya juga, agar mahasiswa tidak hanya mengharapkan ilmu di dalam perkuliahan saja. Ani pun berkesan bahwa di dalam seminar tersebut banyak motiasi-motivasi yang sifatnya membangun dirinya untuk menjadi lebih baik.[]