Forum Jurnalistik Muslimah (FJM) Ideologis mengadakan Webinar Get Closer to FJM.id dengan mengusung tema Gen Z Beraksi: Sampaikan Kebenaran Hakiki, dilaksanakan via Zoom Meeting, Ahad (24-10-2021).
Webinar yang diikuti 120 peserta ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Ratih Paradini, Influencer dan Penulis Buku, serta Novalia Tawang, Direktur Muslim Media Centre (MMC). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan wadah yang dapat diisi oleh jurnalis muslimah. Tempat untuk mengembangkan diri dan saling berkolaborasi.
Ratih Paradini, melalui materinya mengatakan, Gen Z merupakan generasi yang akrab dengan perkembangan teknologi. Generasi yang lahir pada tahun 1996–2010 ini cenderung menginginkan sesuatu serba instan. Ia juga memaparkan salah satu pernyataan Ryan Jenkins dalam sebuah artikel yang berjudul Four Reasons Generation Z Will Be The Most Different Generation.
“Salah satu hal yang menonjol dari Gen Z adalah mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka. Gen Z menggunakan teknologi sama alaminya dengan mereka bernapas. Di satu sisi Gen Z lebih mudah untuk mendapatkan informasi, tapi jika Gen Z tidak punya prinsip, maka Gen Z mudah terombang-ambing,” ujarnya.
Menurutnya Gen Z dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan mengenali diri sendiri. Memahami asal mula diciptakan, untuk apa diciptakan, dan akan kemana setelah mati. Gen Z juga harus peka terhadap masalah yang ada di sekelilingnya. Seperti climate change, mental illnes, resesi ekonomi, pelecehan seksual, dan permasalahan lainnya.
Tak lupa, Ratih menjelaskan peran khusus seorang jurnalis, yaitu amanah untuk menyampaikan kebenaran. “Sebagai penyambung lidah kebenaran, kita tidak perlu insecure untuk menyampaikan kebenaran, karena tidak ada kriteria khusus dalam menyampaikan kebenaran,” tegasnya.
Novalia Tawang, saat menyampaikan materi menjelaskan, dewasa ini masyarakat dapat menyampaikan berita. Populasi Gen Z lebih mendominasi dalam memegang media sosial. Menurutnya media merupakan alat perang yang efektif, digunakan untuk mengeluarkan opini masing-masing.
“Media tidak kenal waktu dan tempat, juga tidak pilih-pilih kelas sasarannya. Dari bangun tidur sampai mau tidur, media merambah dalam kehidupan manusia tanpa kenal waktu,” ungkapnya.
Selain itu, media dapat digunakan untuk berdakwah dalam menyampaikan kebenaran. Menyampaikan kebenaran harus diimbangi dengan semangat dakwah, “Harus kontinyu, tidak terbawa mood, situasi dan kondisi, karena perang antara hak dan batil saat ini sedang terjadi dan terus terjadi sampai hari kiamat,” tutupnya.
(Reporter/Fika/Nurul)