FUAD IAIN Metro Gelar Visiting Lecturer, Soroti Isu Kesehatan Mental Gen-Z
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, mengadakan kegiatan visiting lecturer, bertemakan Gen Z Vs Mental Health Issue, dari Fear Of Missing Out hingga Hustle Culture. Berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus I, IAIN Metro, Senin (23/09/2024).
Kegiatan ini menghadirkan Ahmad Jais, Â dosen IAIN Pontianak dselaku Founder & Master Trainer Mental Healt Technique (MHT), sebagai narasumber utama serta Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Â membuka acara dan dihadiri oleh seluruh sivitas akademika FUAD IAIN Metro. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa FUAD angkatan 2020 hingga 2024.
Tujuan utama kegiatan adalah memperkenalkan berbagai perguruan tinggi melalui kuliah umum yang dibawakan oleh dosen-dosen dari berbagai latar belakang keilmuan. Kegiatan diawali dengan paparan materi oleh Ahmad Jais, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, praktik mind healing, dan diakhiri dengan testimoni peserta terkait terapi kesehatan mental yang telah diikuti.
Siti Nurjanah, dalam sambutannya, mengingatkan mahasiswa akan tanggung jawab mereka sebagai agent of chance atau agen perubahan. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Selain itu, Siti Nurjanah juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan raga, terutama di tengah tuntutan akademik yang tinggi. Ia mengajak seluruh mahasiswa untuk tidak ragu dalam membuka ruang diskusi mengenai kesehatan mental. “Kita harus membuka ruang untuk diskusi yang lebih jujur dan terbuka,” ujanya.
Sementara itu, dalam paparan materinya, Ahmad Jais menyoroti peran penting mindset atau pola pikir dalam menjaga kesehatan mental dan fisik. Ia menjelaskan bahwa mindset tidak hanya memengaruhi kondisi psikologis kita, tetapi juga dapat berdampak langsung pada kesehatan fisik.
Jais juga memberikan penekanan pada pentingnya melakukan evaluasi diri untuk mengetahui kemampuan dan potensi yang dimiliki. Ia memberikan analogi, “Jika kita menginginkan sesuatu tetapi tidak realistis dalam menilai kemampuan diri, Â masalahnya apa, mindset,” terangnya.
Tanggapan baik datang dari Arimbi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI’23), ia mengatakan bahwa dengan mengikuti acara seperti ini dapat memberikan banyak manfaat. Ia berharap acara ini bisa memberi motivasi untuk mahasiswa agar makin peduli pada isu kesehatan mental. “Semoga dengan acara ini kita sebagai mahasiswa bisa mengatasi masalah kesehatan mental,” jelasnya.
Tanggapan lain datang dari Melisa (KPI’23), ia mengatakan, bahwa salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan mental adalah dengan mengikuti sosialisasi bertema mental health seperti ini, agar mahasiswa dapat lebih berwawasan terbuka. Ia juga berharap agar acara ini bisa terus berlanjut. “Harapan aku sih bakal ada event selanjutnya ya,” ungkapnya.
(Reporter Adisti/Ratih)