Gandeng Komunitas Impeesa, Menwa IAIN Metro Bekali Kemampuan Bela Diri Anggota
Komunitas Impeesa berkolaborasi dengan Resimen Mahasiswa (Menwa) Yon 205 Gagak Wulung Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, mengadakan Latihan Olahraga Tongkat Eksrima Fighting. Bertempat di Lapangan Mulyojati 16c Metro Barat, Ahad (5-12-2021).
Sebanyak delapan peserta Menwa IAIN Metro yang dilatih oleh Edi Jowibowo, Pelatih Komunitas Impeesa. Kegiatan yang merupakan kerja sama dengan Menwa tersebut merupakan bentuk pembekalan. “Salah satu fungsi Menwa adalah sebagai kompenen cadangan dan rakyat terlatih, sehingga perlu dibekali dengan kemampuan bela diri tongkat eksrima,” ujar Edi.
Sementara itu Adi Hartanto, selaku penanggung jawab mengatakan bahwa fungsi menwa sendiri lebih ke arah pengamanan. Contohnya pengamanan Rektor atau pejabat pemerintah yang sedang berkunjung ke IAIN Metro. Maka Menwa bertugas sebagai petugas keamanan.
Ia juga mengatakan, saat ini penggunaan senjata tajam seperti pisau atau pistol tidak diperkenankan di dalam kampus, khususnya dalam melakukan sebuah pengawalan. Sesuai denhan Polri dan TNI sendiri sudah meminimalisir untuk penggunaan pisau. “Apabila membawa pisau atau sangsur dapat terkena pasal membawa senjata tajam,” ujarnya.
Adi menuturkan sebelum masa pandemi Covid-19, kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan. Namun setelah itu baru mulai diadakan dan menyesuaikan kondisi di masa sekarang, bisa jadi kegitan ini menjadi kegiatan bulanan. Kegiatan ini terbuka untuk umum, mulai dari SD, SMP, SMA atau perguruan tinggi diluar IAIN dapat bergabung pada kegiatan ini tanpa dipungut biaya.
“Harapannya, khususnya Menwa, saya harapkan ke depannya dari peningkatan kemampuan-kemampuan atau skill bisa mumpuni, tidak hanya di akademik saja tetapi olahraga,” ungkapnya.
Tanggapan positif datang dari salah satu, Sandri Pratama, Hukum Tata Negara (HTN’18). Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupaka kegiatan gabungan impessa dengan menwa yaitu beladiri tongkat eksrima, tidak hanya selalu lempar pisau, tetapi ada kegiatan baru.
“Karena ini latihan bersama dan terbuka untuk umum karena di Lampung baru ini. Harapannya kami ke depannya mungkin kami satu-satunya ataupun pertama kali yang mencetuskan beladiri ini di Lampung,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Masruatu Khoiriyah, Ekonomi Syariah ( Esy’19). Ia mengaku merasa sangat bangga karena di sini diuji tentang fisik. “Karena menurut saya saat ini sangat kurang dan jarang ada kegiatan seperti ini, jadi saya sangat senang,” ungkapnya.
Ia juga berharap, kegiatan ini selalu diselenggarakan, terutama untuk perempuan. Menurutnya, perempuan sangat butuh ilmu bela diri, jadi perempuan tidak harus bergantung terhadap laki-laki dan dapat mempertahankan diri.
(Reporter/Fika/Zulfa)