Kronika

Artikel History

Hari TNI, Pergantian Nama Dari Masa ke Masa

  • Oktober 5, 2021
  • 3 min read
  • 415 Views
Hari TNI, Pergantian Nama Dari Masa ke Masa

Setiap 5 Oktober, Indonesia menjadikan hari ini sebagai momen memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sejak pertama kali dibentuk, terjadi perubahan nama pada bidang keamanan negara ini. Hal ini dibuktikan dengan perubahan Badan Keamanan Rakyat (BKR) menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Lalu, pada 1946 nama tersegbut berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) tepat dengan dibentuknya Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Tak lama kemudian nama tersebut diganti menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hingga pada jaman demokrasi liberal, jabatan tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) tidak lagi seorang panglima.

Mulai memasuki tahun 1962 sebutan APRI digantikan oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Selama kurun waktu 1945–1949 Tentara berfungsi sebagai alat pertahanan negara dari penjajahan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.

Setelah masa itu, tepatnya 21 Juni 1962, pemerintah menyatukan Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Kepolisian dalam satu wadah, yakni ABRI. Wacana tersebut sudah dibicarakan sejak Kabinet Karya (1958), tetapi baru ditetapkan melalui Surat Keputusan Presiden No.225/Plt/1962.

Pada masa Orde Lama, ABRI dipilih langsung oleh Presiden. Hingga saat Orde Baru kedudukan panglima kembali dihidupkan dan pertama kali dijabat oleh Presiden Soeharto yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan. Jabatan tersebut diemban sejak 1968–1973.

Terdapat dugaan kekuatan politis ABRI  pada masa Orde Baru, guna mempertahankan kekuasaan Presiden Soeharto. Masa tersebut kerap menempatkan para perwira ABRI, terutama Angkatan Darat untuk ikut andil dalam posisi perpolitikan di Indonesia melalui doktrin Dwifungsi ABRI.

Mulanya Dwifungsi berperan sebagai stabilitator. Namun, di era Orde Baru ABRI menjadi dinamis serta memiliki kekuatan kontrol. Hal ini dipertegas dengan masuknya ABRI ke lembaga eksekutif ataupun legislatif. Sehingga, ABRI masa Orde Baru dikenal sebagai alat pemerintahan daripada alat pertahanan negara.

Baca Juga:  Beragam Manfaat Susu Kurma Bagi Kesehatan

Setelah lengsernya Presiden Soeharto dan masuknya era Reformasi, menjadi sejarah dalam ketentaraan Indonesia. Pemisahan antara angkatan bersenjata (Tentara Nasional) dengan Kepolisian RI. Melalui ketetapan MPR Nomor X/MPR/1998 pemerintah mulai menyiapkan fungsi dan wewenang para aparatur penegak hukum. Setelah mengeluarkan instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1999 berisikan langkah-langkah kebijaksanaan dalam rangka pemisahan Polri dan ABRI.

Mulai saat itu Kepolisian Republik Indonesia secara resmi berpisah dari ABRI. Kemudian nama ABRI diganti dengan TNI. Mengutip dari buku Detik-Detik yang Menentukan (2006:487), Habibie menyebut pemisahan Polri dengan ABRI bertujuan agar polisi di Indonesia bisa lebih Se dalam melayani masyarakat. TNI bertugas di bidang keamanan nasional dengan pendekatan defensif. Sedangkan Kepolisian RI berfungsi di bidang keamanan nasional dengan pendekatan sosial.

Nah, itulah sejarah pergantian nama pertahanan negara Indonesia. Jadi, sudah paham kan apa itu TNI dan apa perannya bagi negara Indonesia. Selamat Memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia!

(Penulis/Abizar)

Sumber:
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/tni-sejarah-dan-perkembangan-organisasi

https://tirto.id/sejarah-pemisahan-polri-dengan-abri-dan-pertanyaan-tentang-harapan-f67k

https://www.youtube.com/watch?v=jFXeA_T6OZA

http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=896

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *