IAIN Metro Ikuti 23 Cabang Perlombaan PIONIR
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro melaksanakan pelepasan peserta Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) IX Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2019 yang bertempat di GSG IAIN Metro, Jum’at (12/07).
Pelepasan ini diresmikan langsung oleh Rektor IAIN Metro, Enizar, didampingi oleh Wakil Rektor III sekaligus pimpinan kontingen, Ida Umami, Ketua Biro Administrasi Umum, Akademik dan Keuangan (AUAK), Zahdi Taher, para dosen pendamping atlit Pionir, dan Senat Mahasiwa (SEMA) serta Dewan Mahasiswa (Dema) Institut.
Sebanyak 98 orang yang terdiri dari 70 atlit Pionir dan 28 tim pendamping akan diberangkatkan ke Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang besok pagi pukul 07.00 WIB. Pionir akan berlangsung selama satu minggu, 15 – 21 Juli 2019.
Terdapat 23 cabang perlombaan yang di ikuti diantaranya Catur, Voli, Futsal, Debat Bahasa Arab, Debat Konstitusi, Musabaqah Karya Tulis Alquran, Tenis Meja, Bulu Tangkis, Pencak Silat, MTQ, Musabaqah Syahril quran, Musabaqah Hifdz, Panjat Dinding, Lempar Pisau, Kaligrafi, Pop Solo Islam, Film Pendek, Dai – Daiyah, Hadrah, Karya Tulis Ilmiah Ilmu Sosial, Inovasi Media Pembelajaran, Riset Karya Inovatif, dan Bussines Plan.
Rektor IAIN Metro, Enizar, dalam sambutannya mengharapkan agar peserta memiliki dua niat dalam mengikuti Pionir, “Pertama niat untuk bersilaturahmi terhadap kontingen lain, yang kedua unjuk kemampuan bahwa kita bisa, dan insyaallah perak, perunggu, dan emas akan jadi bonus untuk kita”, ujarnya.
Wakil Rektor III, Ida Umami berpesan agar seluruh peserta tetap menjaga perilaku, kebersihan dan kesehatan jasmani maupun rohani selama kegiatan.
“Dan semua peserta yang sudah atau belum tanding, setiap hari nya wajib men-support peserta lain yang sedang berjuang, tetap jaga kebersamaan”, tambahnya.
Intan Nur Hasannah, Peserta, berharap agar kedepannya atlit PIONIR akan terus bertambah dan IAIN Metro dapat mewadahi mahasiswa yang memiliki bakat dan potensi dalam kegiatan PIONIR, “Misalnya dai-daiyah yang selama ini belajar otodidak, bisa diberi pembimbing, juga bidang-bidang lain, jadi kalau ada event kita sudah siap dan matang”, ujarnya.
(Reporter/Rani)