IAIN Metro Peringati HSN Melalui Kuliah Umum
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menggelar kuliah umum Santri Siaga Bela Negara. Bertemakan Jihad Santri Jayakan Negeri, bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus I IAIN Metro, Kamis (19-10-2023).
Turut hadir Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Wakil Rektor (Warek) I bidang Akademik dan Kelembagaan, Suhairi, Warek III bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Mahrus As’ad, Dewan Kantor (Dekan), pimpinan pondok pesantren mitra IAIN Metro, serta 200 Mahasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Acara tersebut diisi langsung oleh perwakilan Direktorat Jendral Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI), yakni Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Lingkup Pendidikan Direktorat Bela Negara, Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy, dan Analis Muda Bidang Sosial Budaya Direktorat Bela Negara, Kolonel ARM. Wahyu Jati Purnawan.
Siti Nurjanah dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelaksaan Hari Santri Nasional (HSN) 2023. Ia juga menambahkan bahwa guna mengisi kemerdekaan, mahasiswa harus melakukan jihad sesuai kompetensi masing-masing.
“Sehingga HSN menjadi pengingat perjuangan masa kemerdekaan,” ungkapnya, “Empat pilar kebangsaan ini harus kita masyhurkan melalui moderasi beragama yang memiliki empat indikator,” tambahannya.
Mahrus As’ad selaku Ketua Pelaksana, menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan salah satu bentuk lembaga dalam rangka memeriahkan HSN. Tujuan acara tersebut adalah sebagai penguatan warga negara, mahasiswa yang kuliah di PTKIN yang juga santri.
“Sehingga harus mempunyai kesadaran bela negara lewat kemahasiswaannya yaitu belajar menyiapkan masa depan serta memikirkan pekerjaan yang harus diambil,” terangnya. Ia juga berharap kegiatan ini dapat membekali mahasiswa agar dapat mengikuti perubahan zaman dimasa depan sehingga dapat mengimbangi arus globalisasi yang semakin cepat.
Tanggapan baik dari Melisa (Komunikasi Penyiaran Islam’23), ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut adalah salah satu metode agar anak muda kembali kepada esensi bela negara yang sekarang sudah mulai luntur, “Banyak yang mengesampingkan adanya cinta tanah air, kebangsaan, dan rela berkorban,” ia pun berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat lebih cinta terhadap negaranya sendiri.
Sama halnya dengan Lusiana Safera (Hukum Keluarga Islam’23), ia mengatakan acara tersebut cukup membantu dan bermanfaat bagi anak remaja, “Ini bisa menambah wawasan kita buat anak-anak remaja biar bisa lebih tahu tentang bela negara,” jelasnya. Ia berharap semua mahasiswa bisa lebih paham dan mengetahui bela negara serta dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
(Reporter/Adisti/Roaena)