Jelang Pemilu, Bawaslu Goes to Campus: Menyoblos Adalah Lebih dari Sekedar Hak
Badan Pengawasan Pemilihan Umum (BAWASLU) Republik Indonesia (RI) melalui Bawaslu Provinsi Lampung bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menggelar kegiatan Bawaslu Ngampus dengan tema Meningkatkan Peran Partisipasi Mahasiswa dalam Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024. Bertempat di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Kampus II IAIN Metro. Jumat, 30 Agustus 2024.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Bawaslu Provinsi Lampung, Iskardo P. Panggar, Rektor IAIN Metro, Siti Nurjannah beserta jajarannya, serta Tiga narasumber ahli, yaitu Achmad Syarifudin, Ketua Pusat Studi Konstitusi dan Kepemiluan, dan Ahmad Abdul Basith, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Barat serta Elfa Murdiana, Dosen Syariah . Selain itu, turut hadir Maria Kristiani, Kordiv P2PS, beserta 8 Tim Bawaslu Kota Metro. Acara ini diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa.
Kegiatan Bawaslu Ngampus ini merupakan salah satu program strategis Bawaslu dalam rangka menjaring pengawas partisipatif dengan meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi politik dan literasi pengawasan pilkada kepada generasi muda yaitu mahasiswa/I dalam menegakkan demokrasi Indonesia khususnya provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam proses pemilu. Ia menyampaikan, “Peran mahasiswa sangat krusial, tidak hanya sebagai pemilih, namun juga sebagai pengawas yang aktif memastikan setiap tahapan pemilu berjalan dengan baik dan benar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor Siti Nurjanah juga menegaskan bahwa mahasiswa merupakan garda terdepan dalam menjaga demokrasi di negara kita. Ia menyatakan Partisipasi aktif dalam pengawasan pemilu adalah bentuk tanggung jawab moral sebagai warga negara yang baik dan kontribusi nyata dalam membangun masa depan bangsa yang lebih cerah.
Achmad Abdul Basith, sebagai narasumber pertama meenyampaikan materi tentang Suara Penentu. Ia menjelaskan bahwa pemuda memiliki 3 keunggulan, “Pertama komitmen terhadap demokrasi tinggi, kedua akses informsi yang luas, dan terakhir memasuki masa produktif, dengan fisik yang kuat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Syarifudin, narasumber kedua, menjelaskan pentingnya hak suara bagi mahasiswa dalam pilkada. “Menyeblos adalah lebih dari sekedar hak, melainkan cerminan kepedulian terhadap masa depan negara dan partisipasi aktif dalam pemilu akan meningkatkan kualitas kepemimpinan dan kebijakan publik,” tandasnya.
Tanggapan positif datang dari Muhammad Qois Al Fatih Ramadhani, Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS’21). Menurutnya acara tersebut cukup progesif dan baik untuk dilaksanakan. “Mengingat kembali tadi yang disampaikan pemateri bahwa salah satu peran mahasiswa itu adalah agent of change,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi wadah yang baik bagi mahasiswa untuk belajar menjadi pemilih yang cerdas. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa semakin paham bagaimana menggunakan hak suaranya dengan benar.
Ia pun berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan agar pengetahuan tentang pemilu dapat terus disebarluaskan kepada generasi muda.
Sementara itu Septiyana Dwi Nasari, Pendidikan Agama Islam (PAI’22) Menanggapi acara tersebut baik untuk diikuti para mahasiswa “Acara ini baik untuk diikuti, karena pasti ada beberapa teman-teman mahasiswa yang belum mengetahui tentang sosialisasi Bawaslu ini”. Ia berharap kegiatan Bawaslu dapat berjalan kembali terutama di kampus IAIN Metro,” harapnya.
Sementara itu, Septiyana Dwi Nasari, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI’22) menyambut baik kegiatan sosialisasi Bawaslu. Ia menilai acara ini sangat bermanfaat, terutama bagi mahasiswa yang belum memahami seluk-beluk pengawasan pemilu.
“Acara ini baik untuk diikuti, karena pasti ada beberapa teman-teman mahasiswa yang belum mengetahui tentang sosialisasi Bawaslu ini,” pungkasnya. Ia pun berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan di IAIN Metro.
Reporter: Roaena
